Akhir-akhir ini saya sangat senang bahkan terkejut dengan rasa ingin tahu anak bungsu ku. Meskipun umurnya baru 16 bulan perkembangan nya membuat saya kagum. Dan ingin terus-menerus memaksimalkan perkembangan demi perkembangannya seefektif mungkin.
Perkembangan yang mungkin menurut kami sudah terbaik boleh dibilang merata di tiap-tiap pertumbuhan anak-anak kami, Ziel, Nuel dan Briel. Merata karena selalu ada hal-hal yang baru mereka pelajari dan itu juga menjadi pelajaran khusus  bagi kami sebagai orang tua mereka.
Memunculkan kreativitas anak tidak serta merta akan tumbuh dengan sekejap mata. Yakni langsung pintar, atau langsung bisa dalam mengerjakan segala sesuatu nya dengan baik dan maksimal.Â
Artinya sebagai orang tuan kami tentu selalu memberikan rangsangan demi rangsangan untuk bisa membuat mereka semakin aktif dan kreatif.
Dimulai dari memperhatikan apa yang menjadi fokus mereka hari demi hari? Apa yang menjadi kesenangan mereka hingga rela berlama-lama terus mencoba. Contohnya yang paling sering dalam keluargaku, yang menjadi kesenangan mereka adalah kertas kosong yang bersih.Â
Sering dipakai untuk menggambar, mewarnai.
Usai mewarnai pasti akan langsung minta foto-kan hasil gambarnya, baik kakaknya ataupun abangnya. Dan tak jarang gambar-gambar tersebut mereka upayakan untuk di tempel di dinding. Ketika tidak ada lem, mereka akan cari cara bagaimana gambar tersebut akan lengket.Â
Dan hal yang tak pernah kupikir kan, mereka membasahi hasil gambar mereka tersebut dengan air dan di lengket kan ke dinding. Alhasil memang lengket, tapi mereka tak mengira kualitas gambar tersebut tentu akan berkurang.
Akibat keseringan melihat Abang dan Kakaknya menulis, menggambar ataupun mewarnai, si Bungsu ku pun kini ketularan. Amat senang memegang pulpen, pensil ataupun pensil warna bersama dengan kertas ataupun buku. Mencoret-coret nya bahkan bisa berlama-lama dengan itu hingga menolong kami bisa fokus mengerjakan pekerjaan rumah lainnya tanpa harus mengkhawatirkan nya.
Cost atau biaya  pengadaan kertas kosong untuk 1 rim kertas tentu menjadi masalah baru lagi bagi kami. Yang harusnya kertas 1 rim bisa mungkin bertahan setengah tahun, tapi dengan kondisi seperti ini, satu bulan saja sudah ludes habis. Untuk hal ini tentu kami menambah lagi anggaran pengeluaran di setiap bulannya. Dan itu baru kertas, belum lagi pensil warnanya dan lain-lain nya.
Setelah kertas kini berlanjut lagi dengan penggunaan lem. Segala jenis lem pasti mereka akan langsung sikat untuk pemakaiannya, khususnya lem tembak. Lem ini jauh lebih mereka suka karena bisa menempelkan benda-benda yang agak besar dan ringan dibandingkan menempelkan kertas.
Sempat Mamanya sembunyikan lem tersebut, tapi akhirnya Aku yang tidak tahan mendengar rengekan untuk bisa memakai lem tersebut dan akhirnya memberikan kepada anak si nomor dua ku.
Aku melihat ada banyak ide-ide yang muncul di pikiran mereka. Hari ini mau buat apa dan besok pasti beda lagi konsep nya. Mendaur ulang mainan-mainannya yang sudah lama maupun yang sudah rusak ke mode yang dia sukai dan sesuai denga pikiran nya.Â
Bahkan si Abang nya sempat cerita, "Bapak gak usah lagi yah beli mainan ku, ini Aku buat mainan ku sendiri". Antara senang mendengar kan nya dan bangga saat melihat hasil karya nya dan pernyataan nya tersebut yang membesarkan hati saya.
Masih banyak hal-hal lainnya. Kreatif dan aktif mungkin menjadi satu paket di dalam diri Anak, dan kita sebagai orang tua tentu harus berupaya aktif menolong mereka di dalam menumbuhkan benih-benih rasa keingintahuan mereka yang sangat besar akan dunia ini.Â
Mari menjadi Ayah atau Ibu yang hebat bagi anak-anak kita, yang terus menolong pertumbuhan mereka. Happy Parenting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H