Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mimpi Menjadi Raksasa Olahraga seperti China, Torang Bisa?

3 Oktober 2021   16:27 Diperbarui: 3 Oktober 2021   16:54 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kontan.co.id


Fasilitas yang bagus dan lengkap seharusnya bisa membawa prestasi yang bagus dan membanggakan. Apalagi dalam bidang olahraga di tanah air kita, boleh dibilang persoalan fasilitas seharusnya sudah tidak menjadi kendala yang besar.

Kita patut berbangga dan kagum atas capaian dan prestasi olahraga kita yang sekarang ini. Dan perhelatan akbar se nasional yakni PON-Pekan Olahraga Nasional yang ke-20 dengan berani Indonesia tetap mengadakannya.

Dimana harapan nya  bukan hanya membuktikan bahwa Papua siap menjadi tuan rumah yang baik, juga membuktikan bahwa Indonesia mampu berdampingan dengan Covid 1 dan tidak menimbulkan cluster-cluster baru seperti prediksi banyak ahli patologi baru-baru ini.

Kita tentu tak meragukan China menjadi raksasa olahraga di dunia. Hal tersebut dibuktikan dari capaian prestasi olahraga demi olahraga yang ada dalam kompetisi olahraga dunia, baik seperti Asian Games hingga Olimpiade, negara tersebut menjadi langganan juara dalam banyak bidang olahraga yang ada. 

Dan terakhir, meskipun belum menjadi juara umum di Olimpiade yang lalu dan masih dipegang oleh negara Amerika Serikat, tapi selisih nya pun hanya satu medali emas.

Event olahraga di tanah air kita pun boleh dibilang tidak sedikit, dan sangat banyak tahapan nya, mulai dari event tingkat pelajar, tingkat mahasiswa, hingga tingkat an umum seperti Porda hingga PON.

Bahkan kita sudah punya berbagai Induk Olahraga di setiap cabang-cabang olahraga yang ada dan dipertandingkan baik di event nasional maupun internasional. 

Artinya akan ada yang akan selalu mengurus pertandingan demi pertandingan yang akan dilakukan, baik atlet binaannya hingga manajemen event lomba serta peraturan-peraturan pertandingan yang sudah sangat rapi tertulis.

Artinya semua aspek sudah sangat siap untuk bisa memajukan prestasi olahraga kita baik di tingkat regional maupun internasional. Tapi pertanyaannya kenapa kita belum bisa mencapai atau menjadi raksasa olahraga di dunia? Apa yang kurang? Apa yang masih harus perlu diperbaiki dengan sistem manajemen olahraga di tanah air kita?

Siapa yang harus memulai untuk bisa membangkitkan prestasi dunia olahraga kita? Tangan pemerintah pusat boleh dibilang tidak setengah-setengah untuk mendongkrak nya. 

Lihat saja event Asian Games 3 tahun lalu, Indonesia bukan hanya sukses menjadi tuan rumah yang hebat bahkan sukses perolehan medali juga dan mendapatkan peringkat 4. Artinya hanya selisih 3 peringkat lagi untuk bisa mengalahkan China dan merebut nomor 1 juara umum Asian Games.

Kemudian pembangunan fasilitas-fasilitas olahraga yang sangat mumpuni bahkan bertaraf Internasional. Kemudian pembangunan nya bukan hanya Jawa sentris tapi sudah masuk ke Barat Indonesia, Sumatera tepatnya di Palembang lewat Jakabaring Sport Center hingga terkini Stadion Lukas Enembe yang ada di Papua, di Timur Indonesia.

Kembali lagi, dengan segala fasilitas lengkap yang ada seharusnya berbanding lurus dengan capaian prestasi olahraga di dalamnya. Para atlet maupun para pelatih seharusnya bisa memanfaatkan fasilitas-fasilitas ini. 

Kebijakan pengelolaan nya ataupun akses untuk berlatih di fasilitas-fasilitas tersebut seharusnya jauh lebih berpihak kepada atlet maupun para pelatih. 

Namun sudah mudahkah untuk mengakses Stadion hebat baik seperti Jakabaring Sport Center maupun nanti nya di kompleks Stadion Lukas Enembe di hari-hari biasa?

Kemudahan fasilitas, kemudian berlanjut dalam kemudahan menjalani hidup bagi anak bangsa sehingga tidak ragu memilih jalur olahraga di hidupnya, bahkan kalau sudah tua pun atau sudah pensiun masih mendapatkan kehormatan untuk menjadi pelatih.

Setiap-setiap daerah hingga ke Pusat pun ambil bagian di dalamnya dan meskipun pemimpin nya berganti tapi punya cetak biru yang jelas dalam mengangkat pretasi dunia olahraga di dalamnya. Dan jika sudah punya bukankah kita pasti mampu mengejar China? 

Berapa tahun pun target yang tercatat di dalam cetak biru tersebut haruslah menjadi pedoman bersama. Semoga kita bisa segera punya rencana cetak biru bangkit nya olahraga kita. 

Berharap dari dari tanah Papua kita, lewat PON XX Indonesia, kita sudah punya 'grand design' atau Cetak Biru Peta Prestasi Olahraga Indonesia. Torang bisa, Indonesia bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun