Keputusan yang diambil oleh pihak manajemen ini menjadi semacam sebuah ketidakadilan yang sangat terasa bagi para penulis, khususnya bagi saya sendiri. Ibarat sebuah pekerja yang tiba-tiba di PHK oleh perusahaan, gelap pemandangan kita. Tidak tahu mau berbuat apa lagi.
Tapi akhirnya setelah lama berdiam duduk di dalam gedung harian tersebut, akhirnya kuputuskan untuk pasrah dan kabarin istri untuk batalkan sejumlah daftar menu belanja yang mau dibeli di kota Medan. Menerima keputusan tersebut dengan besar hati dan mendoakan supaya harian ini bisa tetap eksis dan selalu terbit setiap hari mencerahkan warga publik Sumatera Utara.
Belajar iklas dan merelakan hak-hak kita, bukan hanya demi kebaikan perusahaan semata tapi juga untuk kebaikan diri sendiri. Sebab ketika satu pintu mungkin tertutup, ada banyak pintu-pintu berkat yang lain yang mungkin muncul. Asal terus mencari pintu-pintu itu. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H