Fenomena Ahok ada di dalam tubuh PT Pertamina menjadi sesuatu bangat bagi Indonesia. Kini PT Pertamina sedang menunjukkan lebih banyak performa terbaiknya.
Artinya dengan selalu memberikan hasil-hasil yang terbaik maka bukan tidak mungkin PT Pertamina akan kian moncer menyamai perusahaan-perusahaan minyak dunia, Shell, Exxon Mobil dsb. Juga bukan tidak mungkin melewati pencapaian perusahaan minyak milik Malaysia, Petronas, ataupun milik Thailand, Petroleum (PTT).
Meliht kinerja Ahok pun tentu tak diragukan lagi, meskipun beliau berada di level Komisaris Utama. Dimana dengan kemampuan manajerialnya yang sangat baik sertai piawai di dalam mengatur birokrasi, mirip-mirip sewaktu dirinya masih menjabat Gubernur di DKI Jakarta waktu lalu.
Transparansi menjadi kunci utama untuk bisa mendapatkan banyak kepercayaan publik kepada salah satu BUMN tersebut. Dan bukan hanya sisi transparansi saja yang harus diutamakan, kebijakan-kebijakan yang diambil-pun harus mengutamakan kepentingan rakyat.
Awal Februari lalu, transparansi seperti untuk pengadaan barang dan jasa di PT Pertamina dulunya tertutup, kini aksesnya semua orang bisa tahu.
Sebab segala proses-prosesnya dibuka sedemikian rupa, supaya bukan orang-orang tertentu saja yang mendapatkan cipratan uang segar saat bekerjasama dengan PT Pertamina. Artinya bisa saja terjadi sistem manipulatif.
Tapi kini beda, semua perusahaan baik penyedia bidang jasa atau barang bisa berkontribusi untuk bekerjasama dengan PT. Pertamina.
PT Pertamina juga baru-baru ini dalam catatan sejarah bangsa kita sudah tidak lagi mengimpor minyak solar, karena Indonesia sudah menerapkan secara nasional sistem solar B30. Dimana minyak bumi hanya 70 persen sedang sisanya minyak nabati yang berasal dari sawit-sawit kita.
Kedepannya peningkatan penggunaan energi terbarukan, seperti minyak nabati bukan tidak mungkin hingga mencapai 100 persen penggunaannya. Dan ini tentu butuh solusi dan inovasi yang lebih besar lagi. Â
Artinya dengan segala inovasi yang dilakukan Ahok telah membuat geliat PT Pertamina akan menghasilkan keuntungan lebih besar lagi  bagi bangsa ini.
Tentu keuntungan bukan  hanya dari sisi materi saja, sisi aspek budaya kerja produktif dan transparan-pun akan menurun ke seluruh pekerja dan staf-staf yang ada. Seperti yang pernah dikatakan Ahok dulu waktu menjabat di DKI, yakni jika kepalanya saja lurus,tidak mungkin orang-orang yang dibawahnya tidak lurus.  Â
Padahal jika melihat sejarahnya awal beliau akan masuk ke PT Pertamina, bukannya tidak sedikit orang dari staf lapangan yang menolak Ahok, bahkan sempat menyegel ruangan utama bagi para dewan direksi PT Pertamina.Â
Tapi kini hal-hal tersebut tidak terlihat lagi, sebab memang gaya kepemimpinan Ahok tentu merangkul orang-orang yang demikian. Sebab jika tidak dirangkul tentu akan menjadi penghambat buat kinerja PT Pertamina kedepannya.
Dan terbaru, seperti pengakuan dari Dirut PT Pertamina, Nicke Widayawati baru-baru ini sangat menikmati kolaborasi kepemimpinannya bersama dengan Ahok di PT Pertamina.
Bahkan mengaku sangat bersyukur sebab beban-beban biaya seperti  untuk mempublikasikan produk-produk PT Pertamina, tidak perlu mengeluarkan biaya besar bagi para endorser-endorser terkenal.
Sebab follower atau pengikut Ahok sendiri sudah sangat banyak. Sehingga publik bisa dengan sangat cepat mengetahui apa-apa saja produk inovatif PT Pertamina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H