Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kebijakan Menkeu dan BI Tambah Pasokan Dolar Hingga Miliaran

8 April 2020   14:27 Diperbarui: 8 April 2020   14:36 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk melawan corona saat ini, pemerintah kita sepertinya betul-betul habis-habisan. Dimana bukan hanya harus mempertahankan roda pemerintahan ini tetap jalan, tapi harus memikirkan bagaimana rakyat yang dipimpinnya? Apakah masih tetap bisa bertahan melawan corona atau justru sudah mulai melemah, karena ekonomi rakyatnya yang sudah mulai mandek.

Begitu juga dengan uang-uang yang sudah kita miliki saat ini. Dimana postur APBN kita khusus di tahun 2020 ini saja hampir 20 persennya sudah ditujukan khusus untuk melawan virus corona. Yakni dengan nilai total Rp. 400 lebih triliun uang kita digelontorkan lewat paket bantuan sosial yang sudah direncanakan matang oleh bangsa kita.

Bukan hanya itu,  awalnya pemberian tunjangan hari raya (THR) katanya sempat tidak akan lancar pemberiannya, tapi pemerintah menjamin dan sudah mengamankan uang untuk THR bagi para ASN, polri, TNI dan lainnya.

Tapi yang menjadi persoalan, untuk bisa menutupi banyaknya minus atau defisit keuangan bangsa kita, akhirnya pemerintah memutuskan menambah utang kita. 

Dimana seperti yang dilansir oleh CNN.com (7/4/2020), Menkeu telah merilis surat utang nasional atau yang lebih kita kenal dengan global bond. Dan jatuh tempo untuk Global bond ini bervariasi dari 10,5 tahun yakni seri RI030. Kemudian jatuh tempo selama 30,5 tahun untuk seri RI1050 dan untuk jatuh tempo selama 50 tahun dengan seri RI0470.

Dan angka yang akan didapatkan dari pengeluaran surat utang nasional ini oleh pemerintah lewat Menkeu yakni sebanyak USD 4,3 miliar. Dengan masuknya uang ini ke pemerintah akan dapat menjaga pembiayaan secara umum, sekaligus akan mampu menambah cadangan devisa Bank Indonesia. 

Sehingga dengan masuknya uang ini, tentu bisa jadi akan menambah utang kita. Tapi siapkah kita dalam mengelolanya? Kemudian bagaimanakah nantinya dalam sistem pembayarannya jika utangnya sudah jatuh tempo sekalian dengan bunga yang dijanjikan?

Bukan hanya itu, Bank Indonesia juga melakukan hal yang sama, tapi dengan sistem yang berbeda. Yakni dengan sistem Repo line (repurchase agreement). 

Bapak Gubernur BI, Perry Warjiyo menekankan bahwa penambahan pasokan dolar ke Indonesia bukan untuk menambah cadangan devisa negara kita. 

Dan ini menjadi sebuah bentuk kepercayaan dunia internasional kepada kita, khususnya  ke bank sentral dunia, The Fed yang telah memberikan sebanyak USD 60 miliar kepada kita.

Sang Gubernur BI juga menyatakan bahwa kerjasama antara bank sentral tersebut dalam bentu Repo line bukan hanya kepada The Fed, tapi juga sudah dilakukan kepada Bank for Intenational Settlements sebesar USD 2,5 miliar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun