Faktanya perusahaan-perusahaan belum mengeluarkan instruksi untuk kerja dari rumah, kecuali sekolah maupun kampus. Oleh karena itu Anies-pun merevisinya dan meminta seluruh armada-armada transportasi yang ada tetap beroperasional seperti biasa, cuma dengan pembatasan para penumpang ditiap-tiap moda yang ada.
Seperti bus Transjakarta yang seharusnya bisa 150 penumpang untuk bus gandeng jadi maksimal 60 penumpang. MRT yang semula bisa muat 1200 penumpang per satu rangkaian kereta api kemudian hanya jadi 360 penumpang saja.
Sehingga atas dua perbandingan tersebut antara Bapak Jokowi dan Anies bahwa sebuah keputusan genting dan penting namun beresiko tetap harus diambil. Setiap kebijakan atau keputusan yang diambil hendaknya lebih mengutamakan kepentingan rakyat.
Pertimbangannya juga harus punya kajian yang bisa dibuktikan dengan sekilas bahwa dampak baiknya ternyata  jauh lebih banyak daripada dampak buruknya.  Berharap keputusan tersebut juga bukan sekedar ingin mendongkrak popularitas apalagi ingin menunjukkan ego bahwa dirinya bisa tapi kebijakan tersebut  harus benar-benar bisa menyelesaikan masalah yang sedang terjadi. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H