Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Alami Perang Dunia II, Jepang Kunci Perdamaian Iran dan Amerika?

9 Januari 2020   00:10 Diperbarui: 9 Januari 2020   00:11 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu kita masih ingat sejarah perang dunia kedua, dimana pihak yang berperang langsung antara dua kekuatan besar di tahun 1945 lalu adalah negara Jepang melawan negara-negara sekutu Amerika Serikat. Dan perang tersebut dimenangkan telak langsung oleh Amerika pasca mereka membom dua negara bagian di Jepang, yakni Hiroshima dan Nagasaki.

Disamping Jepang langsung menyerah karena tak punya kekuatan lagi, dampak dari senjata nuklir yang diluncurkan oleh Amerika tersebut sangat merusak Jepang waktu itu. Seolah tak ada kehidupan lagi di Jepang, suramnya Jepang waktu itu. Banyaknya yang tewas bahkan sampai jutaan orang mati sia-sia, tak mengerti perang tapi terkena dampak perang.

Tentu akan ada banyak dampak perang yang tak diinginkan oleh banyak negara termasuk dua negara yang kini sedang bertikai. Yakni antara Amerika dan Iran. Dimana jika dibandingkan dari segi pengalaman jika seandainya terjadi perang dunia kembali, kekuatan Amerika tentu di atas kertas.  

Melihat kondisi dunia yang kian panas yakni setelah kematian sang jendral Iran oleh Amerika, Jepang berupaya mengambil peran sebagai mediator untuk bisa mendamaikan Iran dan Amerika. Seperti yang dilansir oleh kompas.id (8/1/2020), PM Jepang Shinzo Abe akan melakukan lawatannya ke Timur Tengah. Diperkirakan lawatannya kesana berlangsung antara 12 Januari-15 Januari 2020.

Dia akan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan juga akan bertemu langsung dengan Presiden Hassan Rouhani. Meskipun tampak akan sangat sulit Khamenei pun dengan sangat tegas menolak untuk berbicara dengan Trump meskipun Abe mau berusaha untuk mempertemukan mereka.

Berhasilkah misi Jepang ini untuk mendamaikan dua negara tersebut? Apakah Jepang bisa menjadi juru kunci perdamaian dari dendam kesumat yang kini sedang dimiliki oleh Iran terhadap Amerika?

Secara dari segi sejarah perang, nama besar Jepang tak bisa dipandang sebelah mata juga, karena memang pernah menjadi satu kekuatan besar baru di Asia yang sanggup melawan Amerika waktu itu. Dan Jepang kini lebih tahu dan  mengerti bahwa perang tidak akan membawa keuntungan bagi siapapun.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun