Tidak bisa dipungkiri sosok kepemimpinan Ibu Megawati adalah sosok pemimpin terlama di dalam kepemimpinan suatu partai. Dimana beliau memimpin sejak tahun 1999 dan hingga sampai sekarang nama Ibu Megawati dalam beberapa kali kongres PDI Perjuangan dilakukan,selalu nama beliau terpililh secara aklamasi.
Dengan masa kepemimpinan yang cukup  lama di PDI P dan melihat usia beliau sudah cukup sepuh yakni berusia 72 tahun, maka seyogiaya PDI Perjuagan sudah pantas untuk segera mencari kepemimpinan yang  baru dan melakukan regenerasi.
Sinyal-sinyal itu tampak saat PDI Perjuangan ternyata akan mempercepat jalannya kongres nasional mereka. Dari yang semula di agendakan di tahun 2020 akhirnya dipercepat pelaksanaanya di tahun ini, yakni sekitar tanggal 8-10 Agustus 2019 di Bali.
Seperti yang dilansir oleh nasional.sindenews.com (13/6/2019), pelaksanaan percepatan dari kongres nasional ini mungkin tak lain adalah upaya regenerasi yang dikehendaki oleh sebagian besar anggota PDI Perjuangan. Dan beberapa hal isu-isu sentral yang menjadi topik kekinian. Khususnya tentang pileg dan pilpres dimana mereka keluar sebagai pemenang pertama.
Meskipun ada beberapa pengurus PDI Perjuangan membantah adanya agenda untuk melakukan regerasi. Sebab masa kepemimpinan Ibu Megawati masih setahun lagi berakhir yakni di tahun 2020. Dan kongres percepatan kali inia, PDI Perjuangan mengagendakan bahwa mereka ingin segera menyesuaikan dengan irama kepemimpinan Jokowi di dalam memimpin Indonesia.
Ingin tampil sebagai Partai Pelopor melalui konsolidasi Ideologi, politik, konsolidasi struktural maupun program, sehingga PDI P memastikan bahwa partainya senantiasa melakukan perbaikan diri dari tahun ke tahun demi kepentingan bangsa.
Meskipun ditentang perihal nantinya ada tidaknya regenerasi atau tidak,  seorang pengamat politik, Adi Prayitno yang juga merupakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, menyatakan akan ada dua calon terkuat, selain Ibu Megawati yang  kemungkinan untuk proses di dalam kongres tersebut, khususnya tentang wacana penggantian ketua umum PDI Perjuangan.
Yaitu opsi mempertahankan Megawati. Karena dinilai berhasil membawa PDI Perjuangan bisa keluar sebagai pemenang pesta demokrasi.
Dan dua opsi berikutnya adalah opsi pilihan kepada dua calon terkuat yang kemungkinan akan terpilih sebagai ketua umum PDI Perjuangan. Yakni opsi memilih anak biologis dari Ibu Megawati yang juga merupakan keturunan biologi dari Soekarno, yaitu Puan Maharani. Karena dirinya juga dinilai berhasil di dalam melaksanakan tugas-tugasnya di pemerintahan maupun di partai.
Bahkan dirinya menjadi calon terkuat yang akan didaulat menjadi calon ketua DPR RI periode mendatang. Karena terbukti suaranya paling besar saat pemilihan lalu dari Dapil Jawa Tengah. Juga dirinya masih merupakan keturunan langsung dari Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno.
Pilihan kedua yakni opsi pemiliihan Bapak Jokowi sebagai calon ketua umum. Tentang hal ini juga menguat. Meskipun beliau tidak punya trah-nya Seokarno, tetapi penunjukkan beliau sebagai calon ketua umum Partai menjadi pilihan yang tepat juga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H