2 kejadian besar yang terjadi baru-baru ini, betul-betul telah menjadi duka bagi umat katolik secara khususnya. Apalagi bagi orang nomor satu dan pemimpin umat Katolik di seluruh dunia, yakni Paus Fransiskus.
Pertama kejadian di Paris. Bagaimana katedral paling bersejarah, berdiri ratusan tahun yang lalu, Â Notre Dame kini habis dilalap sama api. Kejadiannya satu minggu yang lalu dan terjadi begitu cepat, tepatnya pada Senin (15/4) lalu. Sehingga katedral terindah itu kini tidak menyisahkan bekas-bekas keindahannya lagi.
Dunia khususnya umat Katolik, sangat menyayangkan peristiwa tersebut sebab gedung itu menjadi salah satu pusat sejarah kekristenan terbesar pada abad itu dan bahkan pada masa kini. Notre Dame kini sudah tinggal reruntuhannya.
Dan bukan hanya itu, Notre Dame juga punya hubungan sejarah pada masa-masa kejayaan dari kerajaan Prancis, dan bagaimana meletusnya revolusi di Prancis, Notre Dame menjadi saksi sejarah atas peristiwa-peristiwa itu. Tapi bersyukur pemerintah Prancis berjanji akan segera merehab bangunan bersejarah tersebut dengan melibatkan orang-orang terbaik dunia untuk membangunnya kembali.
Seorang pejabat polisi mengatakan enam ledakan pertama menewaskan sedikitnya 156 orang, termasuk 35 orang asing. Kemudian pada sore hari, dua orang tewas dalam serangan di sebuah hotel di selatan Colombo.Â
Sementara, pelaku bom bunuh diri mengguncang sebuah rumah di kota Orugodawatta, pinggiran Colombo, dan menewaskan tiga orang. Dengan begitu, keseluruhan jumlah korban setidaknya menjadi 161 orang.
Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus berada di Lapangan Santo Petrus yang dihiasi bunga untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus setelah penyaliban. Paus Fransiskus memang tidak menyampaikan khotbah atau homili, tapi beliau tetap memberikan pidato tahunan Paskah "Urbi et Orbi" terkait konflik dan berbagai kesulitan yang dihadapi seluruh dunia.
Meskipun kisah-kisah duka tersebut telah terjadi,  Paus Fransiskus tetap  memimpin Misa Paskah pada Minggu (21/4/2019) di Vatikan dengan tegar dan menyampaikan dukanya yang besar atas peristiwa-peristiwa tersebut. Di tengah serangan berdarah yang menargetkan sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka, beliau tentu merasakan dua duka sekaligus. Duka beruntun di masa-masa saat Kristus Yesus bangkit dari kuburnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H