Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebersyukuran, Mindset, dan Kolaborasi adalah Kunci Program Keluarga Harapan

24 Februari 2019   23:03 Diperbarui: 25 Februari 2019   09:37 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis bisa menyimpulkan bahwa keberhasilan suatu program, khususnya Program PKH tersebut terletak pada mindset atau pola pikir si penerima program tersebut (KPM). Artinya jika sebanyak apapun dana yang diberikan tentu akan percuma, jika para KPM tersebut tidak bisa mengelolanya. Maka disinilah letak pentingnya seorang Pendamping program PKH tersebut. Yakni untuk bisa membimbing, mengarahkan, memfasilitasi dan bahkan menolong para KPM tersebut bisa lepas dari kemiskinannya.

keluargaharapan.com
keluargaharapan.com
Kedua, sikap mengembangkan rasa syukur atau kebersyukuran juga penting untuk selalu dilakukan. Sebab dengan hati yang penuh mengucap syukur akan menolong kita menjadi orang yang  jauh lebih lepas tidak terbeban apa-apa. Dan pada akhirnya bisa terus berusaha dan berusaha. Seperti sikap Ibu Sumarni yang selalu berpikiran positif terhadap dana-dana bantuan yang ia terima. Tidak pernah menggerutu sedikitpun.

Terakhir, pentingnya penekanan kolaborasi di antara dinas-dinas terkait. Seperti Dinas kelautan dan perikanan bersama dengan Dinas Sosial melakukan kolaborasi kerjasama. Jika bekerja sama dengan baik, maka hasilnya akan jauh lebih baik dirasakan oleh warga masyarakat yang ada.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun