Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

BTP dan Legasi yang Ditinggalkan bagi Sean dan DKI

25 Januari 2019   21:18 Diperbarui: 26 Januari 2019   13:14 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabar 24 Bisnis.com

Tentu kita bisa melihat ada lumayan banyak legasi atau warisan yang ditinggalkan oleh Ahok. Baik bagi DKI Jakarta sendiri maupun bagi keluarganya,khususnya kepada anaknya. Kalau legasi di DKI, tentu kita bisa melihat ada Jalan Simpang Susun Semanggi, Revitalisasi Lapangan Benteng Jakarta, RPTRA Kalijodo sampai kepada Makam Mbah Priok.

Hal-hal atau legasi di atas tentu bisa kita nikmati bersama, khususnya warga DKI Jakarta sendiri. Tapi satu yang mungkin terlewat dan sangat penting,bukan bagi kita, tapi bagi keluarga Ahok sendiri.

Dimana orang yang paling bisa mengerti BTP saat ini tidak lain dan tidak bukan adalah anak sulungnya, Sean. Meskipun sebenarnya orang yang paling tepat berada di sisi beliau saat-saat dulu waktu masih di penjara dan saat-saat kini  waktu bebas adalah sang istri sendiri. Tapi semua sudah berlalu,hidup harus tetap dijalani.

Ketika melihat kebersamaan antara BTP dan Sean dalam satu mobil dan merupakan postingan pertama di akun Medsos maupun di channel Youtube beliau, tentu, BTP sendiri sedang mengajarkan sesuatu kepada sang anak.  

Dimana seperti yang dilansir oleh news.detik.com  (25/1/2019), BTP bersama dengan Sean anaknya, ketika melewati jalan Simpang Susun Semanggi yang diresmikan oleh penggantinya saat ini. Tampak kekaguman beliau serta melirik kiri dan kanan jalan.

Bahkan sang anak-pun merasa geli sendiri dengan tingkah laku sang Papa. Dan Ahok sempat mengomentari gedung yang ada di pinggir jalan. Dia merasa belum pernah melihat gedung itu. Sean tampak tertawa kecil melihat reaksi Ahok. Ahok pun menyadari semua terasa baru karena dia baru keluar dari penjara. Yah pantas, karena dulu sehari-harinya beliau ada di dalam penjara, ketika sudah keluar seakan menemukan segalanya tampak baru.

"Ini bagus gedung ini, kaca-kaca ini. Baru ini?" tanya Ahok.

"Udah lama ya, udah lama. Lama nggak liat aja ya gue," ucap Ahok.        
"Everything is new for you," timpal Sean.  

Sebuah percakapan kecil tapi mengandung makna yang besar. Bahwa sebenarnya Ahok sedang meneladankan suatu hal kepada Sean anak-nya. Tentu bukan hanya lewat perkataan, tapi lewat pengalaman hidup yang sudah dirasakan oleh sang Papa.

Bagaimana sang Papa berjuang membangun DKI, meskipun akhirnya berujung pada sebuah jeruji besi? Bagaimana sang Papa tetap bersyukur sekalipun kalah pemilihan waktu lalu dan juga kalah dalam sidang pengadilan? Bagaimana sang Papa tetap menjadi ayahnya yang hebat, di dalam menyikapi konflik hubungannya dengan sang mama? Tentu Sean belajar banyak sekali.

Kedepannya, Apakah Sean akan menjadi orang yang lebih hebat dari sang Papa-nya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun