Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ahok Hanyalah Manusia Biasa

24 Januari 2019   21:06 Diperbarui: 24 Januari 2019   21:19 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahok hari ini bebas. Banyak orang yang sudah menanti-nantikan beliau, bahkan rela menunggu di luar Mako Brimob hanya untuk menunggu momen-momen bersejarah itu. Padahal Bapak BTP sudah menyatakan di awal di dalam suratnya supaya mereka tidak usah datang bahkan menginap di luaran Mako Brimob. Karena akan mengganggu orang-orang yang mungkin lalu lalang di depan Mako Brimob terserbut.

Tapi yang namanya relawan sulit untuk mengubahkan keputusannya ataupun sikapnya. Karena mungkin di dalam hati dan pikiran mereka, bahwa BTP pantas untuk mendapatkan penghormatan itu. Sebagai wujud aspirasi yang paling dalam dari mereka bahwa BTP adalah sosok yang patut untuk ditiru.

Tebakan dulu, bahwa BTP hanya akan jadi orang biasa tidak terjadi sama sekali. Banyak orang-orang yang sudah menanti-nantikan beliau. Tidak muluk-muluk untuk rencana ke depannya.

Dalam waktu dekat ini, sudah banyak negara yang menanti-nantikan beliau untuk bisa hadir dan mendengarkan pengalaman beliau. Baik selama memimpin dan melakukan perubahan di DKI sewaktu menjabat dulu sebagai Gubernur DKI.  Ataupun pengalaman beliau selama di dalam penjara dan tetap menjadi inspirasi banyak orang.

Meskipun tanggapan Anies, seperti yang dilansir oleh Tribunnews.com (23/1/2019) datar saja atas keluarnya Ahok hari ini. Menyatakan bahwa beliau siap melayani Ahok kapan saja bila datang ke Balai Kota. Dengan catatan bukan kapasitas sebagai orang yang pernah menjabat orang nomor satu di DKI, tapi hanya sebagai orang biasa.

Ahok hanyalah manusia biasa tapi jalan hidup dan cara dia menjalani hidup tidaklah biasa. Sebab polemik hidup yang dirasakannya dan dilaluinya dulu sungguh tidak membuatnya mundur, bahkan akan siap kembali mengguncang Indonesia. Dan jalur politik sepertinya tetap akan beliau geluti kembali. Mengingat bahwa politik adalah jalan dan passion beliau yang nomor satu.

Usai dari penjara tidak membuatnya menjadi orang yang kalah, bahkan lebih dari seorang pemenang. Dan sudah banyak yang menantikan beliau. Jadi teringat tokoh-tokoh luar, salah satunya Nelson Mandela, dimana sebelum menjadi orang yang membebaskan Afrika dari pengaruh rasis yang begitu kuatnya dan kemudian menjadi seorang Presiden disana, beliau juga lama mendekam di penjara.

Ahok hanyalah orang biasa. Tapi di dalam kebiasaannya ada harapan untuk bisa melakukan suatu perubahan jika beliau ada di dalamnya. Di mana saat ini, beliau sudah digadang-gadang untuk membenahi persepakbolaan di tanah air kita.

Bersama dengan Erick Thohir dan lainnya akan dipilih untuk menjadi ketua PSSI. Tentu jika beliau masuk sebagai ketua PSSI, carut marut yang ada di dalam tubuh PSSI, termasuk seperti adanya mafia-mafia bola akan semakin tersingkir.

Ahok juga tetap hanyalah manusia biasa, yang butuh pendamping hidup. Yang awalnya tetap mau berjuang  pertahankan pernikahannya dulu, tapi akhirnya tiba pada satu titik. Titik yang membuat sikap semula tersebut harus segera dicabut. Dan kini akan mengarungi bahtera rumah tangga yang baru bersama dengan wanita cantik, lembut, tidak banyak bicara, siap hidup bersama Ahok dan tentu mengerti hidupnya Ahok bagaimana.

Dan itulah yang dibutuhkan oleh kebanyakan pria-pria saat ini. Kehadiran pendamping yang akan bisa segera mengisi kekosongan hidup. Sikap kebanyakan pria miliki, sulit untuk bertahan di dalam masa-masa kehampaan bila tiada seorang pendamping.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun