Tapi kalau sudah diminta Bapak, jangan nangis yah. Kalau nangis lain kali tidak akan diberi lagi HP-nya,." Ternyata dia akhirnya bisa berubah. Ketika diriku akan mandi, dia langsung ngomong demikian.
Pada prinsipnya anak adalah seorang peniru yang ulung. Tentunya dengan meniru menjadi pintu awal baginya belajar satu hal. Setelah meniru dan melakukan apa yang kami lakukan, seperti aktivitas menyapu rumah, tak jarang anak-anakku, khususnya untuk anakku yang masih baru setahun lebih, akan turut melakukannya. Menirukan aktivitas yang demikian.
Disamping karena memang ada unsur kesenangannya, tak jarang diriku menjadi merasa terganggu. Meskipun demikian mencoba bersabar. Sebab tentunya dengan hal itu akan menjadi suatu pembelajaran yang baginya, terkhusus untuk perkembangan otaknya.
Terakhir, mari menjadi orang tua yang bijak di dalam mendorong secara utuh perkembangan anak secara maksimal. Dengan pengamatan mereka, peniruan mereka, dan mencoba melakukan apa yang disaksikan tersebut, menjadi pintu awal bagi mereka di dalam belajar dan berkembang secara maksimal.Â
Sampai pada akhirnya mereka bisa menemukan solusi-solusi kreatif ketika sedang menemukan suatu permasalahan. Dan menjadi mandiri karena-nya.
Be a smart parent...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H