Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan sudah Magister S2 dari Kota Yogya, kini berharap lanjut sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Upaya Kreatif Anak Menemukan Solusi

28 Juni 2018   18:15 Diperbarui: 28 Juni 2018   18:38 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang betul apa yang kita perbuat kepada anak, hal itulah yang akan membentuk karakter dan kepribadiannya. Ketika kita selalu mencoba menyelesaikan setiap masalah yang sedang dihadapi anak, tentunya si anak akan terus berharap kepada pertolongan kita. 

Untuk selanjutnya mereka akan selalu bergantung kepada kita. Namun ketika kita mencoba membiarkan dia, menghadapi persoalan tersebut, ternyata hal itulah yang akan membuatnya tumbuh semakin mandiri.

Hal inilah yang sedang kuhadapi di dalam mengurus anak-anakku. Mencoba membuktikan apa yang orang-orang yang sering katakan tentang kemandirian. Dan sedang kupraktekkan.

Contohnya dalam hal jajan untuk makanan. Kebetulan di sekitar rumah kami, ada begitu banyak pohon-pohon buah-buahan. Kemudian warung-warung untuk makanan ringan, atau snack jauh dari rumah. Memang dalam kesehariannya tidak pernah untuk membiasakan dirinya jajan makanan kecil ketika sedang berpergian.

Jadi tiap kali ketika mulut ingin mengunyah atau mengecap suatu hal, kedua anakku akan pergi mencari buah-buahan yang ada di sekitar rumah kami. Entah itu buah sejenis cheri, jambu air, bahkan buah markisa yang setiap hari pasti selalu ada. 

Tapi khusus jambu berbuah selalu pada musimnya. Pas ketika berbuah saja, anak-anakku akan meminta diriku untuk mengambilkannya bagi mereka.

Pas ketika diriku sibuk, anak si paling kecil, akan mencoba mengambil galah. Dengan penuh rasa percaya diri yang tinggi kemudian dia berusaha untuk menjungkit buah tersebut. Meskipun tidak sampai-sampai, dia terus mencoba dan mencoba. Seringnya pemandangan ini kusaksikan, terkadang menjadi suatu hal yang lucu, dan tak jarang kudokumentasikan.

Kemudian dalam hal dimulainya ketertarikan terhadap gadget. Karena memang dalam perkembangannya maupun ketertarikannya, tentu akan sulit untuk melepaskan anak dari nikmatnya bermain gadget atau gawai tersebut.

Tak jarang diriku melihatnya mulai mengambil secara diam-diam Handphoneku yang terletak di meja yang memang sedang tercharger. Bahkan dia sudah tahu dan punya  timing atau waktu yang tepat untuk mengambil HP tersebut. Yakni ketika diriku sedang akan mandi.

Hal itu bisa diketahuinya karena dia selalu mengamati tiap gerak gerik kami sehari-hari. Karena lamanya diriku berada di kamar mandi, dan tidak ada orang yang akan melarangnya untuk bermain gadget. Hal itu baginya menjadi suatu kesempatan.

Kemudian istriku, memberikan solusi yang tak pernah kupikirkan sebelumnya. Dia berpesan, "nak, kalau kamu mau pakai HP ngomong saja ke Bapak. Bapak akan kasih kok. Gak bagus kalau ambil diam-diam tanpa permisi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun