Streotip gender di media memiliki dampak besar terhadap perilaku anak dan remaja. Teori Pembelajaran Sosial dari psikolog Albert Bandura menyebutkan bahwa individu cenderung meniru perilaku dari lingkungan, termasuk media. "Anak-anak yang sering menyaksikan penggambaran seperti ini cenderung menginternalisasi sikap patriarkis dan menganggap peran gender tradisional sebagai hal yang normal," ujar Siti Rohayati, seorang psikolog anak.
Studi dari Media Psychology Review juga mengungkapkan bahwa penggambaran perempuan sebagai sosok yang kurang berdaya di media dapat menurunkan motivasi perempuan untuk mengejar karir di bidang kepemimpinan dan meningkatkan ketergantungan pada laki-laki dalam aspek kehidupan mereka.
Mengikis Pengaruh Patriarki dalam Media
Tidak semua tayangan media memperkuat stereotip gender. Beberapa serial, seperti Imperfect the Series dan film Kartini, menghadirkan peran perempuan yang kuat dan mandiri. Dalam Imperfect the Series, karakter perempuan digambarkan sebagai sosok berdaya dan mandiri yang menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki potensi untuk sukses di berbagai bidang. Tayangan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menghargai kesetaraan gender.
"Media seharusnya bisa memainkan peran besar dalam perubahan sosial, bukan justru memperkuat norma-norma patriarki," kata Tika Wijayanti, aktivis kesetaraan gender dari Komnas Perempuan.
Langkah-langkah Mendukung Kesetaraan Gender dalam Media
Agar dampak positif dari tayangan media semakin meluas, masyarakat perlu lebih kritis dalam mengkonsumsi media. Menonton tayangan yang mengangkat tema kesetaraan gender, serta mendukung karakter perempuan yang kuat, dapat membantu mengubah persepsi.
Pendidikan tentang kesetaraan gender juga perlu dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Dengan memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai peran dan hak setiap individu, diharapkan generasi muda akan tumbuh menjadi pribadi yang menghargai keberagaman dan kesetaraan.
Selain itu, industri media juga perlu didorong untuk lebih banyak menghadirkan tayangan yang mendukung kesetaraan gender. Dengan menciptakan konten yang beragam dan inklusif, media dapat berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih menghormati keberagaman.
Pentingnya Peran Media dalam Mengurangi Pengaruh Patriarki
Sebagai mahasiswa Psikologi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG), Rintis Salsabilla Icha Sahara, yang kini mengambil mata kuliah Komunikasi dan Gender di bawah bimbingan Dr. Merry Fridha Tri Palupi, M.Si. menyoroti pentingnya peran media dalam membentuk persepsi gender di masyarakat. Saya berharap tulisan ini bisa membuka mata masyarakat tentang pentingnya peran media dalam mendorong kesetaraan gender di Indonesia. Melalui kerja sama antara media, pendidikan, dan masyarakat, kita bisa bersama-sama mengurangi pengaruh budaya patriarki yang masih ada.