Mohon tunggu...
A Rinting
A Rinting Mohon Tunggu... -

Rengan Tingang Nyanak Jata

Selanjutnya

Tutup

Politik

Palangka Raya Bukan (Sundal) Jakarta

21 Oktober 2010   08:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:14 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang bisa dibanggakan dari sebuah kota robot bernama Jakarta ? Macet, asap, kumuh, gelandangan, diskotik, mall, jambret, tawuran, tanah mahal, banjir, preman, manusia-manusia robot lagi hedon, FBR, pabrik, becek, semrawut, rumah berjejal, sungai sampah, debu, ke mana-mana jauh ...
Mungkin hanya nama yang bisa dibanggakan : IBU KOTA NEGARA INDONESIA.
Ibu macam apa dari kota yang bernama Jakarta ?
Terbayang ibu macam nenek sihir dengan seringai jahat dengan gigi tak disikat 100 tahun, kulit keriput, jalan gemetar, telanjang pula.
Ibu yang kejam dengan anak-anak kotanya. Ibu yang rakus. Nasi dan lauk yang seharusnya buat anak-anak dimakan. Sisa ampas. Tidak heran kurus semua. Kecuali anak-anak yang pandai menjilat ibu.
Sudah tua tapi terus melahirkan anak-anaknya. Jangan tanya siapa bapaknya. Suami pertamanya sudah diracun. Yang ada kemudian adalah selingkuhan-selingkuhan haram jadahnya dari Amerika, Inggris, Belanda, Arab, Jerman, Jepang. Akhir-akhir ini dia dekat dengan yang dari Cina.
Sekarang sudal-sundal itu mencari ibu baru rupanya. Ibu Jakarta sudah tidak bisa lagi menjadi pemuas nafsunya.

Cilakanya, dia melirik anak kota Palangka Raya tercinta.
Tai !!
Lebih cilaka lagi, si anak mulai lirik-lirik dengan sundal-sundal ibunya. Sudah mulai gatal keliatannya. Selama ini cuman bisa ngintip ibunya "main". Ya, Tuhannnnn .....

Oiii .... tolong jangan bodoh.
Oiii ... tolong jangan buta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun