Mohon tunggu...
Rinte Gultom
Rinte Gultom Mohon Tunggu... Guru - Guru di Sekolah Kristen BASIC 1 BATAM

I am an elementary school teacher, teaching and learning are my daily activities, I like photography, reading and listening to music. one more thing about me. I like something new. because it makes me not bored of this life. but above all that. fear God, it must Jesus Love you !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rendahnya Kemampuan Kelas 1 SD dalam Memahami Soal HOTS (High Order Thinking Skill)

28 November 2023   21:53 Diperbarui: 28 November 2023   22:16 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Deskripsi Studi Kasus

Pada saat saya melakukan praktek pengalaman lapangan (PPL) di sekolah SDS Kristen BASIC 1 Batam Center Batam. saya menemukan satu masalah pada saat saya melakukan proses belajar mengajar di sekolah atau di kelas yang saya ampuh pada saat itu yaitu SD kelas 1 A. Dan berdasarkan data analisis yang telah saya buat dan temukan adalah rendahnya kemampuan anak-anak didik khususnya di kelas tentang memahami soal HOTS (High order thinking skill)

Dan berdasarkan hasil eksplorasi dan wawancara dengan beberapa teman sejawat hal-hal yang menjadi penyebab dari rendahnya pemahaman siswa tentang soal hots ini dikarenakan beberapa faktor yang pertama:

  1. Guru kurang memberikan latihan soal hots kepada anak-anak didik
  2. Guru tidak bisa merancang soal-soal hots sederhana untuk anak-anak kelas 1
  3. Kurangnya minat baca anak-anak didik
  4. Kurangnya pemahaman guru tentang pentingnya latihan soal hots
  5. Anak murid tidak memperhatikan materi yang diberikan oleh guru
  6. kurangnya dukungan orang tua dalam pembiasaan membaca bagi anak-anak

Menurut pemahaman saya bahwa penting untuk melakukan satu pembahasan tentang pentingnya anak-anak didik untuk mengerti soal hots karena mereka harus diajari dari sejak dini untuk mengerti, memahami arti makna dari sebuah tulisan sehingga mereka terlatih dari sejak dini untuk memiliki pemahaman yang luas yang tinggi tentang sebuah teks. Pembelajaran host harus diterapkan sejak dini dan mereka harus mampu untuk mentransfer, mengintegrasikan sebuah informasi dan juga mereka harus mampu mengaitkan berbagai informasi yang ada yang mereka terima

Ridwan Abdullah Sani, HOTS adalah tujuan akhir yang dicapai melalui pendekatan, proses dan metode pembelajaran., Pembelajaran Berbasis HOTS (Tanggerang: Tira Smart, 2019), v. 2019) Jadi dalam hal ini pembelajaran hots adalah tujuan yang harus kita capai dalam sebuah pembelajarantak terkecuali jenis mata pelajarannya. Karena pembelajaran hots adalah tujuan dari satu ilmu pendidikan maka dari itu kita perlu melatih anak-anak untuk mengerti memahami arti dari hots itu sendiri dan kita menyiapkan anak-anak didik untuk nantinya menghadapi dunia nyata di mana mereka harus mampu untuk mengintegrasikan sebuah informasi dan mampu untuk berpikir kritis

B. Analisis Situasi

Keadaan anak didik di kelas pada saat melakukan pembelajaran PPL pada saat itu adalah berawal ketika guru bertanya tentang pemahaman yang lebih luas dari sebuah pertanyaan maka dari 22 orang hanya 3 sampai 4 orang saja yang bisa memahami dan juga dengan jawaban yang tepat ada dua anak yang masih belum mampu menjelaskan jawaban mereka dengan baik Selain itu anak-anak belum bisa menjawab dan tidak memiliki keberanian menjawab pertanyaan yang disampaikan kepada mereka. Maka dari sini bisa disimpulkan bahwa lebih dari setengah anak didik yang ada di kelas saya sangat kurang dalam pemahaman tingkat tinggi HOTS). Maka dari sini menjadi acuan buat saya untuk membuat laporan studi kasus ini.

Peran saya sebagai mahasiswa PPL dan juga sebagai guru adalah melakukan analisis bagi kelas yang saya gunakan sebagai kelas PPL pada saat itu. Saya juga berkolaborasi dengan guru pamong yang membantu saya dalam proses pembuatan Laporan ini Sehingga pembuatan rancangan pembelajaran (RPP) dan evaluasi pembelajaran bisa dibuat sebagaimana mestinya. Saya juga melibatkan dosen pembimbing sebagai fasilitator yang membimbing saya, siswa yang terlibat selama proses pembelajaran dan rekan mahasiswa yang senantiasa membagi pengetahuannya dan juga guru-guru yang ada disekolah Kristen BASIC 1 Batam Center Batam

Tantangan dan hambatan yang saya hadapi saat merancang dan mengevaluasi pembelajaran yang sesuai dengan karaktertistik siswa adalah membutuhkan waktu yang lama dan juga bagaimana saya dapat menyesuaikan kebutuhan belajar siswa dan memberikan fasilitas belajar kepada mereka, sehingga dapat tercipta pembelajaran yang interaktif dan menarik sehingga mereka bisa lebih tertarik kepada pembelajaran yang bersifat HOTS sehingga mereka mengerti dan semakin paham tentang sal-soal HOTS. Selain itu terdapat hambatan lain yaitu anak didik tidak suka membaca buku, mereka lebih suka bermain game pada hp dan kurangnya kesadaran orangtua tentang petingnya membaca sehingga anak-anak didik kurang optimal dalam pemblajaran, karena menurut saya minat baca dan pemahaman tentang soal-soal HOTS sangat berkaitan dengan minat baca anak-anak.

C. Alternatif Solusi

Dengan masalah yang saya hadapi ketika melakukan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) membuat saya berpikir untuk mencari solusi dari permasalahan yang saya hadapi yang dapat digunakan untuk mengatasi rendahnya pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal HOTS yaitu menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk mendorong peserta didik berpikir kritis seperti diskusi, pertanyaan, proyek-proyek kelompok dan media konkret serta membuat jenis evaluasi yang mengukur kemampuan berpikir kritis

Langkah nyata atau kegiatan yang telah saya lakukan dalam menghadapi tantangan merancang pembelajaran dan melakukan evaluasi pembelajaran yaitu wawancara dengan teman sejawat, mengkaji literatur yang sesuai dengan permasalahan sehingga dari kajian literatur dapat mencari solusi seperti menggunakan model atau strategi apa yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam menyelesaikan soal HOTS. 

Pengenalan pembelajaran guru juga perlu membidik dengan memberikan contoh yang ada di kelas yaitu dengan cara siswa diarahkan oleh guru untuk mengamati temannya sehingga diharapkan siswa akan mengetahui karakteristik temannya yang lazimnya siswa akan menyebutkan fisik dari temannya selanjutnya guru dapat meneruskan dengan bagaimana sikapnya saat belajar di kelas, bagaiamana saat siswa melakukan tanggung jawab piket, kedisiplinan berseragam, kedisiplinan waktu untuk sampai di sekolah dan pulang sekolah. Adanya pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menumbuhkan menjawab yang beragam maka secara tidak langsung siswa mampu belajar tentang karakteristik temannya masing-masing kemudian siswa mampu mengenal satu dengan yang lainnya.

Kegiatan selanjutnya adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan memilih model PBL yang dianggap penulis sesuai dengan permasalahan, menggunakan metode tanya jawab, unjuk kerja, kerja kelompok, dan pemberian tugas serta media yang digunakan adalah media konkret. setelah RPP dilanjutkan membuat bahan ajar melalui aplikasi canva, membuat media power point untuk ditampilkan melalui proyektor

Pada Praktek PPL kali ini saya mengajarkan mata pelajaran Pancasila dengan tema Kita berbeda-beda dengan sub tema Keragaman, dengan menjelaskan pemblajaran dengan gambar-gambar tentang kragaman jenis rambut, bentuk tubuh dan warna kulit yang ada disekitar mereka lewat media PPT dan juga pemutaran video pembelajran yang sdh disesuaikan dengan tema pembelajaran.

D. Evaluasi

 Berdasarkan analisis penilaian hasil pembelajaran, peserta didik dapat menyelesaikan soal HOTS dengan baik dan benar, kurang lebih 90 % peserta didik tuntas dan diatas kriteria ketuntasan minimum (KKM). Materi dan media pembelajaran yang digunakan telah sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan, karena terjadi peningkatan pemahaman peserta didik dalam menyelesaikan soal Higher Order Thingking Skill (HOTS).

dokpri
dokpri

Sehingga bisa diambil kesimpulan, penerapan soal-soal HOTS dikelas kecil khususnya dikelas 1 SD harus tetap dilakukan dan ditingkatkan demi terciptanya anak-anak didik yang mampu memahamidan memiliki  keterampilan, memproses dan mengintegrasikan informasi, mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, menggunakan informasi untuk menyelsaikan masalah, dan menelaah ide dan informasi secara kritis dengan baik dan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun