Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Pegawai -

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Persiapan Kerja sambil Rekreasi di Pulau Borneo

17 Desember 2015   14:00 Diperbarui: 17 Desember 2015   14:00 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dok.pribadi. Nusantara Sehat, itu kami."][/caption]

Kamis, 10 Desember 2015

 

            Pukul 06.00 Kami memang harus sudah siap dengan perlengkapan. Tidak boleh ada yang tertinggal di hotel ini. Kami akan pergi menuju Tarakan. Kemudian ke Nunukan. Pagi ini kami sarapan lontong sayur, seperti kemarin. Entahlah, kami tetap bersyukur kok, masih bisa makan pagi, hehe. Walaupun hati rasanya merasa tak adil dengan keadaan kami, kondisi hotel kami.hehe

[caption caption="dok.pribadi. team kami untuk Pulau Sebatik.. kami siap menuju Tarakan kembali!"]

[/caption]

            Oke, kami sudah dijemput mobil dinas untuk mengantar kami menuju pelabuhan Kayan. Sebelumnya kami menuju Paradise Hotel, disini sebagian PKM daerah lain tinggal. Waah Paradise hotel adalah hotel mewah. Tapi, oke, kami bersabar. Di Pelabuhan kami akan menaiki speedboat lagi. Terbayang aku, kami akan menaiki speedboat mewah seperti kemarin. Lalu kami menunggu beberapa lama. Menikmati sungai Kayan, sungai yang tenang namun sarat aktivitas warganya. Sungai Kayan, salah satu Sungai yang langsung menuju lautan Kalimantan.

            Tak beberapa kami disuruh masuk kedalam sebuah kapal transportasi.. kapal biasa, kapal yang biasa dipakai warga untuk menyeberang sungai. Kami masuk dengan membawa tas ransel cukup berat di pundak. Lalu kami masuk kapal. Menyelinap kedalam kegelapan dalam kapal. Meyeruak bau bensin yang membekap. Lalu aku memasuki lagi ketempat duduk penumpang.. “Isi dulu yang di dalam..” tukas tukang atur penumpang kapal itu.

            Alhamdulillah di dalam tak terlalu bau bensin. Aku duduk di samping Kak Ria. Aku segera minta Kak Ria untuk buka kaca yang ada di sisi kirinya. Kapal berjalan.. tak cepat, tak lambat. Biasa saja. Sesekali kapal bergetar, bergoyang-goyang seperti tersangkut sesuatu. Namun sang nahkoda tetap mampu manguasainya. Selama 2 jam perjalanan kami, akhirnya kami sampai di Kota Tarakan. Di pelabuhan, kami sudah disambut petugas dinas KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) dengan seragam mereka yang khas, oleh karenanya kami langsung mengetahuinya. Kami beserta pendamping masuk ke dalam mobil KKP. Lalu kami dibawa menuju kantor KKP, ternyata kantornya bersebelahan langsung dengan bandara.

            Kami memasukan barang, mengobrol sejenak. Lalu dipersilahkan makan nasi bungkus. Nasi bungkus itu dengan lauk ayam crispy, sambal, dan lalap. Kami makan dengan lahap. Yak, kami memang lapaar. Lalu beberapa kelompok bergegas ke bandara, karena pesawat mereka berangkat pagi hari. Kami kedapatan pesawat sore hari.

[caption caption="dok.pribadi. pintu gerbaang.. mengisi waktu sambil menunggu jadwal pesawat"]

[/caption]

            Lalu kami berencana ingin jalan-jalan. Waaah, kami diajak jalan-jalan dengan tim KKP. Kami diajak ke kawasan konservasi hutan Mangrove dan Bekantan di Kota Tarakan. Kami memasuki hutan mangrove. Suasana sejuk, hijau, dan segar menyambut kami. Kami jalan di jembatan-jembatan kayu.. disekitarnya ada tumbuhan mangrove yang indah di pohonnya juga ada bekantan yang berkeliaran. Bekantan bukan monyet yaah. Walaupun aktivitasnya sama dan makannya juga pisang. Hehe. Kami berjalan mengelilingi hutan itu.. tentu dengan banyak berfoto. Ah aku sukaaaaa banget dengan suasanaaa iniiiiiii.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun