Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Pegawai -

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tentang Wejangan Sebelum Keberangkatan

27 November 2015   22:48 Diperbarui: 27 November 2015   23:39 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intinya setiap tinggal di lingkungan baru, kita tidak boleh bersifat apatis dengan sekitar. Berbaurlah dengan masyarakat setempat, jangan sok tau. Tiba-tiba datang dan bawa program ini itu, mereka akan menolak kita jika begitu. Butuh pendekatan yang dalam terlebih dahulu, sebelum akhirnya program kesehatan yang kami bawa bisa dicerna dan diterima baik oleh mereka. Setiap lingkungan memiliki aturan tersendiri. Orang baru adalah baru. Tidak tahu daerah, tidak tahu apa-apa. Jika kita salah penyampaian, ibarat kita melemparkan mutiara dengan kasar kepada orang yang akan kita beri, maka orang tersebut akan marah. Sama ketika kita membawa program kesehatan yang baik magi mereka, kita sampaikan dengan kasar, sombong dan semena-mena, pasti masyarakat akan marah dan tak peduli dengan apa yang kita sampaikan.

Apapun adatnya, itu adalah bawaan daerah setempat. Tugas kita sebagai orang baru adalah menerima adat yang sudah ada. Jangan berusaha mengubah apa yang sudah mereka miliki. Beri kemanfaatan bagi mereka, namun tetap jaga keselamatan diri yang utama. Utamakan kesehatan diri, hindari perang antar suku, kalau bisa menjadi penengah jika ada konflik. Tim Nusantara Sehat siap mendukung program Indonesia Sehat, menuju keluarga sehat Indonesia. Sekali lagi, masyarakat yang berada di pedalaman, pelosok, daerah terpencil, serta daerah perbatasan adalah ORANG INDONESIA juga, berhak hidup layak, hidup nyaman, hidup bersih, hidup sehat serta menjaga kesehatannya.

 [caption caption="sumber: tumbuhkembang.go.id"]

[/caption]

Rinta Wulandari

Dari Condet, Jakarta Timur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun