Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - A Nurse

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rekreasi Seru Ala FLP Lampung

21 September 2015   22:22 Diperbarui: 21 September 2015   22:22 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dok.pribadi. makan bareeng ala ikhwan FLP :)"]

[/caption]

            Materi ini cukup penting bagi para calon anggota yang akan dilantik. Materi dijelaskan oleh para senior FLP, yakni Mbak Destiani, Mbak Desma, dan Kak Agus Kindi. Mengenai berdirinya FLP. Mengenai pendiri FLP, yakni Mbak Helvy Tiana Rosa, Mbak Asma Nadia, serta Mbak Maimon Herawati. Mengenai perkembangan FLP sedunia. Munas yang sepakat adanya NRA (nomor registrasi anggota0 agar anggota FLP jelas, dan banyak keunggulan memiliki NRA, diantaranya kita bisa lebih banyak menulis, dan bisa ikut kelas menulis dengan harga diskon pemilik kartu NRA. Serta perkembangan FLP Lampung yang tiap daerahnya mulai didirikan FLP, hal ini membuktikan bahwa potensi daerah, tak kalah oke. Dan hal ini mengingatkan kita bahwa tiap daerah memiliki kemauan dan potensi dalam dunia kepenulisan. Mbak Desti juga memperkenalkan para ketua FLP yang pernah menjabat, dari tahun awal hingga tahun sekarang yang kini menjadi tanggungjawab mbak Destiani selaku ketua, menggantikan ketua sebelumnya Kak Tri Sujarwo yang harus mengusaikan kepemimpinan FLP nya lebih awal karena pendidikan tahfidz Quran.

[caption caption="dok.pribadi. mendengarkan jingle dan mars FLP :)"]

[/caption]

            Setelah ada materi, kemudian sesi tanya jawab. Berbagai hal ditanyakan oleh para calon anggota. Rata-rata bertanya tentang gebrakan dan rencana FLP selanjutnya. Semua dijawab dengan penuh percaya diri oleh Mbak Desti, Mbak Desma, serta Kak Kindi. Sebelum mengakhiri materi, Mbak Desti memberikan pesan kepada calon anggota FLP.. “Istiqamahlah.. karena para anggota memiliki pasang surut dalam semangatnya. Kita sering memungut serpihan semangat para anggota. Jika kita belum bisa menulis, atau sedang belajar menulis, maka kontribusilah semampunya, tunjukan bahwa FLP akan istiqamah menebar virus baca-tulis masyarakat..”

            Selesai acara, diadakan game. Sedari tadi para pengurus menyiapkan game yang akan dilaksanakan. Game yang sederhana namun cukup seru. Kali ini calon anggota dan pengurus diikutsertakan dalam game, keculi senior FLP, yang menjadi penilai yaitu Kak Rudi, Mbak Desti dan Mbak Desma. Kami dibagi menjadi tiga kelompok.. dengan nama kelompok tumbuhan.. Petai Cina, Ganggang dan Mangrove. Nama terakhir adalah kelompok kece ‘Mangrove’ whehe.

            Kelompok ini juga tak sembarangan. Pengurus dan anggota harus bergabung dan berbaur agar saling mengenal. Setelah pembagian kelompok selesai, kami diberikan gelas aqua kosong. Cara gamenya adalah anak paling depan mengumpulkan pasir putih yang ada di depannya dengan takaran maksimal sepenuh aqua gelas itu. lalu di over dengan temannya yang dibelakang. Jadi pasir itu harus terus di over sampai baris paling belakang. Di over tanpa melihat paling belakang, dengan menuangkan pasir diatas kepala. Anak paling belakang mengumpulkan pasir. Nah pasir paling banyak terkumpul, ialah yang menang. Cukup seru, apalagi kita harus menahan emosi dan buru-buru. Karena terkadang barisan depan menuangkan saja pasirnya tanpa menunggu pasir aku selesai dituangkan. Hiks :”) akhirnya kami bergelut pada pasie dan mempertahankan mata, mulut dan hidung agar tak kena pasir hehe.

[caption caption="dok.pribadi. Main pasiiir"]

[/caption]

[caption caption="dok.pribadi. berapa gelas pasir yang terkumpuuul :)"]

[/caption]

            Game selanjutnya kami menuju pantai yang mulai surut. Disana sudah ada beberapa kayu yang dipasang. Disudut lain, ada kertas dan tali rapia yang digantungkan. Tiap kelompok disuruh melingkar, menghadap luar dan merpegangan tangan. Setelah dimulai, kami mengambil gantungan kertas itu dengan mulut atau kaki, lalu digantungkan di atas kayu yang bercabang itu. kelompok kami agak gusar, hehe.. maklum buru-buru.. akhirnya kami kehabisan kertas, karena kertas yang disediakan sudah habis.hehe namun game ini cukup seru, walaupun kelompok aku kalah lagii. Namun mangrove tetap semangaat : )

[caption caption="dok.pribadi"]

[/caption]

[caption caption="dok.pribadi. serbuuuu "]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun