[caption caption="dok.pribadi FLP Bandarlampung dan anggota baru, serta beberapa senior FLP Wilayah Lampung : )"][/caption]
Minggu, 20 September 2015
Pagi ini Taman Baca Masyarakat tutup. Tak seperti biasanya. Biasanya hamparan buku sudah terhidang di depan kandang rusa. Tentu bukan rusanya yang ingin baca, melainkan masyarakat yang sedang beraktivitas di sekitaran GSG UNILA. Disana ada yang sedang olahraga, latihan karate dan sarapan. Hidangan tambahan, baca buku. Taman baca yang buka sejak tahun 2013 yang selalu aktif itu, kini ditiadakan. Minggu ini saja.
Dibawah pohon yang ridang sejak pukul setengah tujuh, sudah ada pengurus FLP Bandarlampung yang hadir. Sudah cukup ramai yangdatang dan siap dilantik dalam MOP FLP Bandarlampung hari ini. ada 10 orang dan delapan pengurus. Dari FLP Bandarlampung dan FLP Wilayah Lampung, berkolaborasi.
Pukul 9 lewat 10 kami berangkat dari Unila. Sebagian lelaki membawa motornya, dan kami di dalam angkutan kota yang disewakan. Alhamdulillah, seorang bapak paruh baya mengendarai dengan hati-hati dan tak ugal-ugalan. Karena biasanya jika supirnya muda, sering ‘asal cepat sampai’ tanpa memperdulikan degup was-was penumpangnya.
Pukul setengah 11 kami sampai di lokasi. Pantai Klara atau pantai Kelapa Rapat. Kami mencari tempat teduh yang tepat, dan menyewa satu pondokan untuk menyimpan barang. Banner bekas kami bentang sebagai alas diatas pasir putih lembut itu.setelah semua siap, kami duduk dibawah pohon rindang, di bawah pohon kelapa yang banyak buahnya, dan tepat diatas kepala aku ada buah kelapa yang sudah tua, siap untuk jatuh (semoga ga dikepala aku) haha.
[caption caption="dok.pribadi. wajah anggota baru, kecuali dua lelaki paling belakang. mereka mah senior :")"]
Kami duduk melingkar. Dresscode bagi peserta atau calon anggota adalah warna hijau, sedangkan panitia atau pengurus senior pakai dresscode biru. Seperti biasa diawali tilawah Al-Quran. Lalu dilanjutkan pembukaan serta sambutan, dilanjutkan oleh Adit dengan game ringan darinya. Game ini berfungsi untuk mempertajam ketangkasan para calon anggota. Dibuatlah sebuah pengantar cerita, kelak ada nama yang akan disebutkan dalam cerita itu.. kemudian nama yang disebutkan itulah yang menjadi tokoh, sekaligus nama salah satu dari peserta yang akan melanjutkn cerita. Berawal tentang cerita seorang anak yang memilih antara melanjutkan sekolah atau bekerja. Lalu si anak memilih bekerja dulu melihat kondisi orangtuanya. Dilanjutkan dengan konflik-konflik pendek dengan tokoh yang beragam, sesuai jumlah peserta yang hadir saat itu. cerita sambung-menyambung. Sampai ada latar tempat di Australia dan di kantor kepresidenan. Waah seru yaah. Alhamdulillah peserta kreatif semua. Mereka bisa berpikir lisan dan mengucapkan sengan jelas. Jika lisan saja sudah gapah, tinggal jari yang menari, dan mengetiknya dalam tulisan kaan? Salut deh!
Game ringan dari Adit cukup seru, hingga adzan dzuhur berkumandang. lalu dilanjtkan dengan ISHOMA. Makan dengan kebersamaan dan sholat dalam kebersamaan. Inilah FLP, yang tak melupakan tiga pilar yakni keislaman, keorganisasian, serta kepenulisan. Tiga unsur yang memadukan semuanya, Habluminannas dan Habluminallah : ) lalu dilanjutkan dengan materi.
[caption caption="dok.pribadi"]