Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - A Nurse

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Efek Milad 4 #SR: Jadi Baik Bertemu Orang Baik (5)

8 Agustus 2015   15:22 Diperbarui: 8 Agustus 2015   15:22 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teh Meli, salah satu staf pemerintahan provinsi Jawa Barat yang baru ikut SR, ia lulusan IPDN, bercerita banyak hal tentang Bandung, Teh Meli sudah memiliki banyak gagasan untuk berbagai kegiatan sosial di SR. Bertemu Kang Ade Buser yang senantiasa menolong dhuafa sakit di pagi dan sore, lalu di malam hari ngojek menafkahi keluarga.

[caption caption="dok. kurir. Teh Mely dengan jaket pink membawa tas coklat."]

[/caption]

Abah dan Ambu Lutung yang senantiasa bersahaja pemilik rumah cinta untuk para anak Kanker, dan orang inspiratif lainnya... Oh ya, bertemu Kak Dimas salah satu kakak tingkat di Poltekkes jurusan analis kesehatan. Beliau juga bercerita panjang tentang pengalamannya dalam sedekah. Oke kalau yang ini aku mau ceritakan deh. Soalnya ceritanya Kak Dimas ini gak boleh di ceritain. Tapi karena kisahnya keren dan menginspirasi, mau aku ceritain disini! Dari cerita Kak Dimas inilah aku jadi tau, bahwa memang benar keajaiban sedekah itu luarbiasaa.

 [caption caption="dok.pribadi. Kurir SR. Rumah Cinta donasi Laptop pada kurir SR, supaya bisa dengan lancar buat laporan SR. saling sedekah dan mendoakan. dalam foto: Ambu dan Kang Cucu"]

[/caption]

[caption caption="dok. kurir SR. Abah Lutung dan Panda SR. EH, Avin! hehe"]

[/caption]

Jadi Kak Dimas adalah salah satu kurir dari Lampung. Ia malah lebih dulu menjadi kurir lampung, sebelum aku dan teman-teman lainnya bergabung. Kak Dimas bisa dibilang partner Teh Widhi santuni pasien dikala SR Lampung belum ada kurir sama sekali. Dulu saat Teh Widhi masih Koas di RS daerah Provinsi Lampung, Teh Widhi secara berkala memberikan donasi pada pasien di tiap ruangannya. Misalnya saat stase mayor, Teh Widhi berada di ruang bedah.. ia memberi donasi pada pasien yang butuh bantuan. Kemudian saat stase minor pun begitu, beliau memberi donasi di tiap ruangan yang ia singgahi saat menjadi dokter muda.

 [caption caption="dok.pribadi. para kurir Lampung. tengah: kak dimas."]

[/caption]

Kak Dimas sendiri dulu, adalah salah satu petugas Laboratorium di RS Daerah Provinsi Lampung, tempat Teh Widhi Koass. Pertemuan mereka saat Teh Widhi mencari data laboratorium pasien di Lab. Kak Dimas tanya, untuk apa.. lalu Teh Widhi cerita tentang SR, dan Kak Dimas tertarik. Akhirnya Kak Dimas menjadi salah satu kurir SR. Jadilah mereka menjadi partner sikat pasien, “Kita dulu pernah ke atas gunung, mau donasi ke tempat pasien di daerah srengsem, panjang itu... luar biasa itu perjuangannya...” ungkap Kak Dimas. Beberapa Tahun kemudian, Kak Dimas resign dari tempat kerjanya.. setelah dirinya diterima di RSCM. Saat itu pula mereka kehilangan kontak. Teh Widhi juga bilang beberapa waktu lalu hapenya hilang. Kemudian Teh Widhi berjuang disini si SR Lampung.

[caption caption="dok.pribadi. Tengah: Kang Ade Buser. setia menolong Dhuafa sakit :)"]

[/caption]

Kemudian, makin kesini.. SR Lampung mulai memiliki banyak kurir yang cukup bisa diandalkan dalam prosesnya. Saat itu pula Teh Widhi mulai cai kontak yang hilang. Agar SR Lampung Terhubung kembali. Akhirnya lewat perantara Facebook, Kak Dimas bisa dipertemukan kontaknya, dan bisa terhubung dengan kurir SR Wilayah Lampung. Namun sekarang Kak Dimas sudah jadi PNS wilayah Bogor.. jadilah Kak Dimas akan di mutasikan menjadi kurir SR wilayah Bogor.

[caption caption="dok. kurir SR. Selain petugas kesehatan, kak dimas merangkap sebagai tukang gas, eh, itu tabung oksigen.hehe, piss! :D"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun