Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - A Nurse

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puncak Milad Ke 4 SR: Dedy Mizwar Bersyukur Berada di Antara Ratusan Kurir (4)

7 Agustus 2015   21:08 Diperbarui: 7 Agustus 2015   21:08 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian Kang Saptu kembali menampilkan video yang cukup menggugah untuk kami. yaitu video para kurir dan donasinya.. dengan berbagai keadaan pasien.. setelah penampilan video.. acara puncak kembali diisi oleh orang-orang keren.

 

Kemudian dilanjutkan sharing mengenai kesaksian para kurir dari berbagai kota. Yang terpilih adalah Kurir tertampan SR... yaitu Kang Ade Buser. Saking tampannya, Kang Ade selalu mendapatkan bonus untung mengantar dhuafa yang sakit. Begitu menyentuh ceritanya.. diakhiri dengan penutupnya... “TEMUS LANGIIT!!” hehe (baca: Tembus Langit). Kemudian, adalagi pengakuan kurir dari Batam, sampai di ujung Indonesia. yakni dari Papua oleh Pak Fredz Luma, awal mula mengenal SR, lalu bercerita bahwa di Papua agak sulit menambah kurir, kinerjanya juga agak terkendala, karena medan Papua yang tiap kabupatennya harus menggunakan pesawat agar sampai. Mengingat kondisi alam Papua yang masih di penuhi hijau pegunungan. Terakhir pak Fredz menekankan... “Tadi, saya kesini pakai MTSR (Mobil Tanggap Sedekah Rombongan) saya berfikir... O Mamayo, kalau di Papua ada mobil begini, pasti sangat manfaat ...” Ucap Pak Fredz disusul tawa para kurir, sebagian kurir bilang “Pak Fredz kode ni...”hahaha. Kemudian ada lagi kisah-kisah heroik lain dari para kurir. Ah, bahagia bersama orang-orang keren ini. ternyata selama ini aku gak ada apa-apanya loh, dibandingin kesulitan dan heroiknya para kurir di Provinsi lain se-Indonesia :”)

 [caption caption="dok.pribadi. Ini pak Fredz Lumba, dari Papua."]

[/caption]

[caption caption="dok.pribadi. cerita heroik dari Kurir Solo : )"]

[/caption]

Kemudian acara diisi oleh motivator yang senantiasa memberi motivasi dari Kang Jamil Azzaini. Beliau adalah salah satu pembentuk, sekaligus pencetus sedekah rombongan. Lalu salah satu penulis banyak buku motivasi, seorang motivator kenamaan di Indonesia.

 

Beliau menjelaskan tentang berbagai hal dari bukunya yang sangat mengugah, menjelaskan tentang hukum kekekalan energi yang di hubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Hukum kekekalan energi yang tetap. “Jika energi 100 maka hasilnya pasti 100..” maka itu pasti sebagaimana hukum alam.

 

Ketika ada yang berkata, “Ah ndak begitu pak, saya sudah berusaha mati-matian di SR ini pak, berangkat pagi pulang malam. Kadang angkat-angkat luarbiasa Pak, gak dapat balasan cuma ucapan terimakasih dari Mas Saptuari. Saya saudah berusaha mati-matian.. harusnya kalau saya kerja di perusahaan, rumah sakit, kalau.. kalau saya jadi PNS, kalau.. saya usaha 100 kok ini dapatnya cuma 10. Hanya dapat penghargaan ucapan terimakasih. Kenapa itu terjadi? Katanya jumlah usaha sama dengan hasil usaha. Kenapa kita berusaha 100 dapetnya kok hanya 10? Karena hasil usaha itu terbagi menjadi dua komponen yaitu hasil usaha yang langsung dirasakan oleh kita, dan hasil yang tidak langsung dirasakan oleh kita. Komponen kedua inilah yang oleh para ahli sering disebut tabungan energi,” Jelas Kang Jamil Azzaini.

 [caption caption="dok.pribadi. Kang Jamil Azaini dan motivasi yang diberikan : )"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun