Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Pegawai -

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Silaturahim Melingkar karena Pena-Nya

5 Juni 2015   20:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:20 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

<!-- [if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]-->

<!-- [if gte mso 9]><xml> Normal0falsefalsefalseINX-NONEX-NONE</xml><![endif]--><!-- [if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!-- [if gte mso 10]><style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}</style>

 

 Selasa, 2 Juni 2015

 

            Pukul 13.30 kami sudah berkumpul di depan SMPN 19 Bandarlampung. tempat kami bersilaturahim adalah di rumahnya Aula. Hari ini ada agenda yang jarang terjadi, agendanya satu, silaturahim. Biasanya terdapat FLP wilayah cabang Lampung lainnya yang datang, namun jika ada suatu kegiatan kelas menulis misalnya. Kali ini, agendanya adalah sharing dan membicarakan program kerja yang sudah dan belum dilakukan.

            FLP Lampung Tengah yang akan datang untuk silaturahim dengan FLP cabang Bandarlampung, namun kami tak lepas pengawasan dari FLP Wilayah Lampung. Ada mbak Desti yang datang sebagai perwakilan FLP Wilayah dan sebagai penasihat kami. Ternyata kami mendapat kabar bahwa acara seperti akan di undur waktunya, karena FLP Lampung Tengah ternyata masih di daerah Pringsewu. Mereka dari refreshing ke air terjun Way Huwi katanya. Jadilah, kami berkumpul dulu di rumah Aula, ngobrol-ngobrol ringan. Disana ada Aku, Mbak Desti, Kak Ahmad, Adit dan Aula selaku tuan rumah. Disana kami sudah disiapkan minuman dan makanan ringan. Alhamdulillah dijamu baik. Rumah Aula ini sementara kami pakai menumpang untuk silaturahim hari ini. karena basecamp kami yang biasanya berada di rumah mbak Naqiyyah Syam sekarang sudah gak ada, karena mbak Naqi untuk sementara pindah ke Padang dan rumah itu di kontrakan untuk oranglain. Akhirnya kami belum memiliki Rumah Cahaya (sekret FLP) yang seutuhnya.

            Pukul setengah 4 sore, tepat habis adzan Ashar, para pengurus FLP Lampung Tengah datang. ada 4 orang. Mereka datang bawa kado, katanya hadiah milad untuk FLP Bandarlampung. acara dimulai. Karena sudah makin sore, fokus pembicaraan adalah sharing. FLP Lampung Tengah yang baru saja didirikan, atau adik bungsunya FLP Cabang Lampung banyak memberikan argumen mengenai apa-apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Mengenai rekruitment anggota, mengenai pembuatan buku antologi, mengenai taman baca, dan lain-lain.

            Sebelumnya FLP Lampung Tengah sudah membuat gebrakan di awal terbentuknya. Setelah dilantik dan berdiri. FLP Lampung Tengah banyak mengadakan kegiatan yang mendidik dan sesuai dengan tujuan FLP, menebar virus baca dan menulis. beberapa waktu lalu, atau tiap minggu FLP Lampung Tengah telah mengadakan kegiatan taman baca dan lomba-lomba untuk pengenalan Forum Lingkar Pena cabang Lampung Tengah. Kemarin diadakan lomba mendongeng yang sukses membuat warga terhibur di minggu cerah saat car free day disana, lalu ada pula lomba mewarnai untuk anak-anak. FLP Cabang Lampung Tengah sedang membara semangatnya, tentu karena kepemimpinan yang apik oleh mbak Leili. Mbak Leili sangat bersemangat, ditambah para pengurus juga kreatif dan banyak ide. Kami sedikit bertanya mengenai kesuksesan FLP Lampung Tengah, begitu lancar kegiatannya, hadiah lomba juga menarik. Kami ingin tahu sumber dananya, siapa tahu FLP Cabang Bandarlampung juga bisa mengikuti langkah FLP Lampung Tengah dalam pencarian dana untuk kegiatan. Ternyata salah satu sumber dana selain dari kas para anggota adalah dari sponsor yang ingin membantu pembiayaan. Karena setiap FLP Lampung Tengah membuka Taman baca, selalu menarik minat dan masyarakat selalu ingin berkumpul membaca.

            Nah, saat ditanya trik supaya taman baca selalu ramai yaitu.. “Kami menebar pamflet, di jalan, di sekolah bahkan di angkot, supaya mau datang ke taman baca yang ada setiap car free day di taman kota..” ungkap Mbak Leili selaku ketua FLP cabang Lampung Tengah. Mbak Leili tipe muslimah kreatif. Tadi saja Mbak Leili membawa kain panjaang putih yang berisi banyak tulisan, disana terdapat banyak tulisan dan harapan, “Semoga harapan yang tertulis di kain putih ini di ijabah sama Allah..” tutur Mbak Leili sambil membuka kain putih itu. kami pun diajak untuk menulis harapan dan doa kami agar tercapai. Haaa, setidaknya harapan itu terungkap yah :”)

Lalu ada kado dari FLP Lampung Tengah, terimakasih adik bungsu!hehe, kadonya besar banget, bingkai, yang ternyata gak ada fotonya, kata mbak Leili, kami lah yang harus mengisi bingkai tersebut dengan mengabadikan tiap kebersamaan dan kegiatan FLP Cabang Bandarlampung, terimakasiih :D

            Tanpa terasa hari makin sore, pukul 17.30. Kami sudah mendapatkan inti dari pertemuan ini, yaitu membuat Forum Lingkar Pena tetap berada pada porsinya, sebagai organisasi yang menebar virus baca, tulis, menerapkan tiga pilar; keislaman, kepenulisan dan keorganisasian. Kami tak khawatir para pengurus FLP Lampung Tengah pulang sore hari jelang adzan, karena ada Faris, pengemudi mobil, dan sahabat para begal disana. Hehe *piss*

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun