Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Pegawai -

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Calon Perawat Kompak, Reguler on The Beach

7 April 2013   20:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:34 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_246669" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber:Pribadi. laki-laki emang gak ribet. mereka main Voly ditengah laut"]

13653410141273096210
13653410141273096210
[/caption]

“Ah mereka mah asik ya, gak ribet kayak cewek..” itulah yang banyak digumamkan para wanita penghuni kelas reguler jurusan keperawatan angkatan 27 ini.

Setelah lumayan lama, air mulai mereda. Hujan mulai berhenti turun. Terlihat mulai banyak pengunjung di pantai Kelapa Rapet ini. Ada pengunjung yang menggunakan bus pariwisata, ada pula para mahasiswa dari universitas Jambi yang katanya akan mengadakan penelitian, dan banyak juga masyarakat yang menggunakan mobil prbadi untuk rekreasi bersama keluarga. Kami segera bergegas menuju kamar kecil, kemudian ke mushola yang berada di pintu masuk pantai Klara ini. Kami harus menjalankan kewajiban! Sholat dzuhur tentunya! Setelah kami sholat dan hendak kembali kepondokan, si Farih menawarkan untuk menyebrang ke pulau dengan tarif 15 ribu per orang. Kami berfikir ulang.. dan ah kami menjaga barang aja yaah, jadi sebagian dari kami berangkat menyebrang pulau.

Dan kemudian ada tawaran lagi untuk berkeliling mengitari laut dari ujung ke ujung dengan perahu, dengan tarif 5 ribu rupiah. Mungkin kalau sekedar berkeliling diatas perahu sambil menikmati keindahan alam, pohon-pohon, air yang segar dan kecipak air karena kaki yang bergesekan dengan air laut. Yak boleeh, satu perahu untuk 15 orang, tepat! 15 orang untuk diperahu dan 4 orang yang menjaga barang-barang di pondokan. Yuhuu kami masuk ke perahu, duduk dengan manis. Perahu mulai ditarik ke tengah dan mesin mulai dinyalakan.. Yak kami berangkat... benar-benar menggugah fikiran, merefresh perasaan, melihat alam sekitar, warna hijau dari gunung dan bukut-bukit, pohon kelapa yang berbaris dengan indah, serta laut di bawah kami.... air yang warnanya hijau biru, karang yang terlihat megah dari transparant nya air laut. Kami mulai merelakan kaki kami untuk menyentuhnya, air laut yang sejuk, dan membuat kami basah dan semakin membuat kami menggulung celana jeans yang kami kenakan. Tidak kami lupakan, berfoto bersama! Kami memang berbeda perahu dengan anak reguler yang menyebrang ke pulau, tapi kami yakin sensasinya akan sama. Karena sama-sama mengarungi laut yang indah ini. Ciptaan Allah Subhanahuwataala.

[caption id="attachment_246670" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber:Pribadi. Berkeliling dengan perahu bermesin di tengah laut"]

1365341090600791765
1365341090600791765
[/caption] [caption id="attachment_246680" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber:Pribadi. indahnya ciptaan Allah :D"]
1365341752693325753
1365341752693325753
[/caption]

Setelah berkelilng sekitar 15 menit kami habiskan untuk meresapi keindahan ciptaan Allah SWT. Kami kemabali ke tepi pantai, Aya sudah menyambut kami dengan kamera LSR nya, ia mulai mendokumentasikan kami yang akan turun dari perahu bermesin itu. setelah memberikan bayaran sesuai perjanjian, kami masih menunggu para anak reguler yang menyeberang pulau. Dalam penantian kami menunggu, kami melakukan kegiatan berjalan dipinggir pantai layaknya orang galau, melepaskan ranting kayu agar seolah-olah seperti perahu kertas, dan menyanyikan lagu oleh Maudy Ayunda itu. Sialnya, perahu kertas milik Tesi, yang jenisnya ranting pohon ini malah mengkol dengan yahut di kalimat.. “Melaju..”. Tesi menyanyikan..

“Perahu kertas.. ku kan melajuu..” toet, dan si kayu pun mengkol secara mengejutkan. Hal itu menimbulkan gelak tawa dan jadilah si Tesi bahan bully kami hahaha. Dan selanjutnya kami melakukan kegiatan yang sangat tidak berarti, yaitu membuka batu karang dipinggir pantai, lalu melihat celah dan mencari kepiting kecil, dan menggapai remis kecil yang lekat menempel dibatu karang itu.. oh kegiatan apakah ini... lalu kami melakukan kegiatan yang nista berat. Si Ade malah ngajakin minum air laut.. kalo kata Tana,

‘nenek-nenek kejepit ventilasi juga udah tau air laut itu asin.’

[caption id="attachment_246678" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber:Pribadi. gue, Vivi (bocah ajaib), Tesi"]

1365341539340591948
1365341539340591948
[/caption] [caption id="attachment_246679" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber:Pribadi. bergaya ditepi pantaaai"]
13653416531854450135
13653416531854450135
[/caption]

Tapi kali ini Ade seriusan, dia beneran nantangin, dia udah siap akua gelas dia bilang..

“Kalo gue bisa minum air laut ini, kalian juga harus minum ya!” ajaknya tegas kepada gue dan Vivi, tatapannya tegas seperti abang security yang ada di Poltekkes, membuat kami menanggapinya dengan serius.

“Ha?serius de?gak kebayang gue se-asin apa..” gue masih ga percaya ajakan itu.

Si Vivi malah semangat.. “Yaudah De, ayook. Lo duluan!”

Si Ade mulai mendekatkan mulutnya ke akua dan srup! Masuklah airlaut itu kedalam mulutnya. Baru sampe lidah, mata Ade udah sipit saking gak tahan asinnya, dan mengeluarkan segala air laut yang tadi masuk kemulutnya. Kemudian giliran gue..

Gue mulai mencoba perlahan mendekatkan akua gelas kemulut gue, dan .. Yak Asiiiin! Gue langsung reflek melepeh air laut yang dimulut gue, kemudian giliran Vivi. Emang dasar si Vivi bocah ajaib.. jadi air laut yang setengah gelas akua itu.. diminumnya beneran..

Glek..glek..glek..glek.. yap!si Vivi meneguk banyak air laut itu, sampai akhirnya kami menyadarkannya dan barulah ia sadar..

“Vi.. udah Vi.. Stop! Bukan gini caranya mengakhiri hidup udah Vi.. biarin aja mantan lo pergi..” Ups!bukan. bukan itu yang saat itu kami katakan. Kami menyadarkan Vivi untuk stop minum itu! si Vivi langsung sadar, dan melepeh semua yang ia minum.

“Emang rasanya apa Vi?”

“Ya Asin. Banget.”

Kalo asin banget kenapa bocah ini nafsu banget minum tu air laut -__-

Ternyata ada seseorang yang datang dan tertarik dengan ritual kami, Nah barangsiapa yang mau ikutan ritual nista ini bakalan sah jadi anggota genk Klara di pantai ini!huahaha

dan seorang Tesi Noviana datang dengan cengar-cengir dengan gaya Cino nya yang kental. tiba-tiba dia mendekati gue, ade, dan Vivi yang sudah sejak tadi di tepi pantai dengan air setinggi patela itu,

"Ayo Tes, sinii.." gue naik dan menarik Tesi.

"Tes, lo harus ikutan, lo harus minum air laut ini juga, biar lo tau rasa air laut itu ASIN!"

"Iyalaaah asin -__- " jawab ntes

"Makanya lo harus cobain.." gue langsung ambil air laut secara asal kedalam gelas akua gelas.dan gue berikan kepada Tesi dengan tatapan nista.

masih polos, si Tesi tanpa Ba-bi-bu langsung nyobain. Dimasukannya air laut itu kedalam mulut dan.. Yack! Tesi langsung melepeh.

"Yeeey!berarti lo resmi jadi anggota genk Klara yeeey!" teriak ade dan Vivi penuh durjana.

Dan kemudian, mangsa selanjutnya adalah Ncep Markecep, yang style nya seperti Syah rukh khan, Eh Syahrini. dan Ncep menolak dengan tegas, seperti Desi Ratnasari, ia NO COMMENT! dan segera ngacir lari, menghindari serbuan huahaha.

Gak lama dari kelakuan nista sebagian dari kami, mereka kembali... rombongan Hardiansyah, Scorpio, Mader, Fili, Kak Nanda, Tetu, Acul dkk kembaliii! Kami masih bersantai sejenak, membeli es doger dan siomay yang ada disekitar pantai.

Setelah agak lama, sekitar pukul setengah 4 sore kami sudah lengkap di bus. Dan siap kembali ke Poltekkes. Kemudian pulang kerumah. Masing-masing dari kami membawa pengalaman tersendiri, membawa berjuta memori dari tempat ini, pantai Klara yang membuat kelas kami lebih hangat, lebih bekerjasama dan lebih erat persaudaraannya, didalam bus kami berdendang riang, menyanyikan berbagai lagu dengan petikan gitar seorang Acul kegiatan kami diakhiri oleh lagu milik Sheila On7 yang berjudul Sebuah Kisah Klasik, dan lagu Project Pop bejudul ‘ Ingatlah Hari Ini’.

“Bersenang-senanglah, karena hari ini akan kita rindukan, dihari nanti.. sebuah Kisah Klasik untuk masa depan .”

“Kamu sangat berarti, istimewa di hati, selamanya rasa ini, jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing.. INGATLAH HARI INI.”

[caption id="attachment_246674" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber:Pribadi.kebersamaan yang hangat"]

13653412131637808248
13653412131637808248
[/caption] [caption id="attachment_246676" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber:Pribadi. gupek mau kena jepret semuaaa :D"]
1365341291862624001
1365341291862624001
[/caption]

Of course!semoga ini menjadi sebuah Kisah Klasik dan kami mengingat hari ini untuk selanjutnya. SEMANGAT REGULEEER KEPERAWATAN ANGKATAN 27 JURUSAN KEPERAWATAN!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun