[caption id="attachment_338389" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. ini bekal awal kami nih. buku materi full, pena, serta kertas lainnya sudah disediakan panitia :D"][/caption]
Seperti mengemban tugas negara. Entah kenapa kali ini aku komitmen untuk membuat reportase di tiap harinya mengenai hal ini. Yak, pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS). Tidak hanya berniat berbagi pengalaman dan sedikit ilmu yang sudah di dapat, mungkin reportase juga bisa mempermudahku untuk me-review materi yang ku dapat. Walau, aku sendiri tahu, kalau pelatihan diadakan mulai jam 8 pagi kurang sampai pukul setengah 9 malam. Semoga bermanfaat!
[caption id="attachment_338390" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. lumayan ramaai. ini di Aula saat masih sambutan sambutan"]
Hari ini (16 Agustus 2014) adalah hari pertama kami mengikuti pelatihan. Pelatihan yang diadakan atas swadaya dan keinginan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, atas inisiatif sendiri, di panitia-i oleh kami, dan untuk kami. yak, kami memang berniat mengasah skill kami dalam bidang kegawat daruratan yang berbasis pertolongan pada trauma ini. Peserta berjumlah ±115 orang. Yang terdiri dari seratus mahasiswa keperawatan Poltekkes, dan selebihnya mahasiswa keperawatan swasta yang ada di Lampung. Tim panitia dari Poltekkes pun tak menutup pintu, jika ada teman jurusan keperawatan lain hendak ikut serta, toh kami sejawat kelak, cari ilmu bersama, asah kemampuan bersama. Biaya yang dikeluarkan dalam pelatihan ini sebesar 1,5 juta per-mahasiswa. Harga yang lumayan, namun pelatihan BTCLS di provinsi lain, terkadang jauh lebih tinggi karena di panitiakan oleh organisasi atau lainnya. Harga tersebut sudah termasuk ringan, karena panitia pun adalah peserta pula. Pelatihan diadakan di Balai Pelatihan Pertanian Lampung.
[caption id="attachment_338391" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. pak Moh. Arief Hidayat, BSN, RN"]
Pelatihan ini diadakan bekerjasama dengan SOS Profesional. Lembaga yang memiliki visi membangun kesetaraan SDM kesehatan bangsa kejenjang Internasional melalui pilar pelatihan berbasis kompetensi, pelayanan kesehatan profesional, dan konsultasi pembangunan kompetensi SDM kesehatan berbasis sistem mutu internasional initerdiri dari beberapa orang kompeten yang siap menjadi dosen, pembimbing, sekaligus sahabat kami untuk menggapai ilmu. Mereka adalah Pak Moh. Arief Hidayat, BSN, RN, Pak Asep Hernawan pakar trauma, ibu Ade & ibu Eni dari RS Jantung Harapan Kita Jakarta, ibu Supartini dan ibu Tri dari RS Cipto Mangunkusumo. See? Orang berkompeten bukaan? Mereka dari Jakarta jauh-jauh ke Lampung untuk memberi ilmu yang bermanfaat untuk kami.
Tahap pertama suatu acara wajar jika di buka dengan sambutan, semacam pembukaan dalam sebuah acara. Yak, pak Arief Hidayat berpidatomengenai hal-hal yang akan kami pelajari sekaligus mengingatkan“Kita masih ada waktu 6 bulan untuk persiapan menghadapi pasar asia, karena mulai tanggal 1 Januari 2015 para perawat dari Philipina, Thailand, Taiwan dan negara Asia lainnya akan ke Indonesia. Karena Indonesia merupakan Supermarket bencana dunia. Jadi kita tak boleh dijajah dengan kaum asing, mari kita menjajah mereka dengan keluarlah dari ‘Kotak’ ubah mindset kita jangan menjadi perawat yang kaku dengan rutinitas, keluarlah.. belajar bahasa Inggris sebaik-baiknya, Jajah negara mereka dengan kemampuan keperawatan kita yang kompeten”. Well, sangat wajar kalau Pak Arief bicara seperti itu, salah satu kekaguman pada beliau, beliau meraih gelar RN (Register Ners) nya di Belanda, dan banyaak sekali pengalaman dan penghargaan keperawatan dari luar negeri untuknya, seperti dari California, penelitiannya di Amerika tentang HIV/AIDS dll.
[caption id="attachment_338392" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. sebelum pembelajaran, game santai duluu"]
Setelah mendengar sambutan di Aula, kami di bagi menjadi 2 kelompok. 50 orang pindah ruangan, ke ruangan sebelah, aku adalah salah satu peserta yang harus ‘digusur’ ke kelas sebelah. Tak apa, toh sama saja, ruangan nyaman ber-AC, lengkap dengan media pembelajaran lainnya. Diawali dengan game dari pak Arief Hidayat dengan permainan konsentrasinya yang seru, kemudian menata tempat duduk agar rapi. Kemudian kami harus mengikuti Pre-test dengan soal-soal lumayan sulit mengenaik kegawat daruratan, 50 soal. Dan cukup melelahkan jawab soalnya hehe, sudah cukup lama gak nerima pembelajaran dan ujian layaknya di kampus hehe.
[caption id="attachment_338393" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. setelah nge-game.. waaah kok mumet ya haha. kerjain Pre-test duluu"]
Kemudian jam selanjutnya diisi oleh ibu Eni dari RS Jantung Harapan Kita Jakarta, bisa ditebak apa yang kami pelajari. Betuuul, kami mempelajari berbagai hal mengenai jantung. Mulai dari anatomi fisiologinya sampai membaca hasi elektrokardiograf. Sejak jam 9 kemudian istirahat pada pukul 10 ada Tea & Cofee break yang disediakan panitia,
[caption id="attachment_338397" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. Tea & Cofee break :D"]
[caption id="attachment_338408" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. suasana pondokan makan siang"]
kemudian lanjut pembelajaran kembali sampai pukul 5 sore. Bayangkaaan! Kenyangnya kamiii :D yang Subhanallah sekali dari bu Eni adalah beliau sangat memahami kami dan kondisi kami yang kadang mata ‘Jreng’ kadang mata suntuk di jam-jam rawan jelang sore, tapi Bu Eni, dengan semangatnya konsisten dengan nada semangat seperti saat beliau mengajar kami pagi tadi.
[caption id="attachment_338396" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. Haai bu Eniii. jangan ada blok diantara kita ya bu, seperti pembuluh jantung yang nge-blok akibat plak lemak u,u :"]
Materi yang agak melelahkan, namun InsyaAllah tertanam. Mengenai berbagai hal tentan miokard Infark, kenapa bisa terjadi ST elevasi sehingga terjadi Infark, apa yang jarus dilakukan ketika di temukan pasien dengan keadaan seperti ini penanganannya sebagai perawat, dll. Jadi infark miokard penyebabnya beragam, beberapa adalah karena obat-obatan seperti digitalis, anti aritmia dll. Efek obat-obatan tersebut mempengaruhi irama jantung, jika terlalu banyak menyebabkan penurunan HR (denyut jantung) nya, jika kurang dosis akan terjadi penurunan HR. Kami pelajari pula Anatomi ruang pada jantung, Siklus Jantung, Anatomi pembuluh koroner, Aksi Potensial, Anatomi Sistem Konduksi, AV Node, SA Node serta kelistrikannya, membaca EKG sampai ngerti, pemasangan EKG, Bipolar Ekstremitas lead, Unipolar Ekstremitas Lead, bahas kasus SKA (Syndrome Koroner Akut) serta penanganan kegawatdaruratan mengenai RJP serta simulasinya. Diawal malah aku berencana membahas apa yang sudah bu Eni bahas ke kompasiana, tapi.. sepertinya tidak cukup karena kami dibimbing oleh berbagai dosen hebat kami di hari ini.
[caption id="attachment_338399" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. dannn sumbat! sumbat! sumbat! haha"]
Setelah bu Eni selesai memberi materi, yang berujung kuis dan penugasan di akhir pertemuan, pembelajaran kami dilanjutkan. Kali ini kami mempelajari mengenai Aspek Legal Etik dalam Praktik Keperawatan, oleh Pak Arief Hidayat, BSN, RN. Kami diajak untuk mendalami perudang-undangan negara kita mengenai kesehatan. Yak banyak sekali suatu hal yang baru aku ketahui tentang aspek ini, mengenai besarnya kemungkinan perawat di tuntut oleh pasien atau siapapun. Hal ini yang buat miris, seakan perawat Indonesia tak ada perlindungan hukum. “Padahal, saya saat penelitian ke Amerika, perawat sana boleh memberikan imunisasi, obat pada ratusan pasien bertahun-tahun loh. Kenapa Indonesia enggak ya? Nah balik lagi sama aturan negara bagiannya..” dan benar, pak Arief berbicara secara gamblang dengan baik, dan dibuktikan dengan undang-undang RI tentang kesehatan dan tenaga kesehatan yang beliau kumpulkan. Kami baru tahu tentang kewenangan perawat, dan lain sebagainya dalam undang-undang.
[caption id="attachment_338401" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. pak Arief sedang menjelaskan materi Etik dan Legalitas keperawatan"]
[caption id="attachment_338402" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. "]
Setelah Pak Arief, tepat setelah magrib kami melanjutkan pembelajaran. Kali ini mengenai SPGDT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu) oleh bu Sumartini, S.Kep seorang manajer IGD di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).
[caption id="attachment_338403" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. Bu Sumartini manajer IGD RSCM. memberikan materi"]
Beliau lebih banyak bercerita tentang pengalamannya sejak tahun 1981 menjadi perawat UGD. Berbagai kasus sudah ia terima dan lakukan tindakan, pengalaman sudah banyak, beliau membagi pengalamannya didasarkan dengan ilmu yang update, serta slide materinya, beruntung kami sudah memiliki buku yang berisi lengkap materi tentang pembelajaran kami di BTCLS ini. Dan bu Tini juga mengajak kami untuk menjadi perawat yang kritis dan aktif, karena kita adalah mitra dokter. kita tak boleh hanya menjadi orang yang hanya menerima perintah tapi tak mau update ilmu dan meningkatkan pemahaman. Karena saat meningkatnya ilmu, kita pasti akan lebih dihargai sebagai perawat yang cerdas dan bertanggung jawab. Sudah pukul setengah 8 malam, tak terasa.
[caption id="attachment_338404" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. salah satu slide bu Sumartini, Triage!"]
Terakhir diisi oleh bu Supriatin,S.Kep dari RSCM, beliau mengajari kami mengenai luka bakar. Seluk beluk luka bakar. Dan penanganannya, bagaimana cara menghadapi pasien dengan luka bakar berbagai derajat, perhitungan cairan, dan pengenalan yang aku baru liat mengenai Skaratomi yang bertujuan pada oasien luka bakar derajat III memiliki sirkulasi darah masuk ke dalam. Bagaimana menghadapi pasien yang terkena bakaran karena bensin atau minyak, jangan pernah siram dengan air tapi beri handuk basah, atau karung basah, atau berguling diatas pasir. Kemudian perlakuan penanganan luka bakar di negara beriklim dingin tidak boleh menyirami dengan air dingin karena akan terjadi hipotermi.
[caption id="attachment_338405" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. materi oleh bu Tri dari RSCM (Luka bakar)"]
Inti dari hari ini adalah, kami diajak kembali mempelajari teori kegawat daruratan yang sudah di pelajari saat kuliah. Karena seperti layakanya manusia tempatnya lupa. Pada akhirnya, jika suatu ilmu di ajarkan atau diberikan oleh sumber yang kompeten, maka ilmu akan menjadi update, pemahaman luas dan meningkatkan percaya diri. Well hmm masih banyak sebenarnya yang mau di share, tapi apa daya manusia biasa. Dan besok harus kembali pelatihan untuk pulang jam setengah 9 malam. Ah doakan sehat terus yaaa kompasianer, supaya tetap bisa berbagiii. Salaam dari Calon Perawat! :D
[caption id="attachment_338406" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. masih semangaat"]
[caption id="attachment_338407" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H