Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - A Nurse

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketika Harus Mencari Judul KTI

15 September 2014   04:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:41 2147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_342724" align="aligncenter" width="404" caption="dok. pribadi. Mahasiswa tingkat akhir harus bersaudara dengan buku :D"][/caption]

Teruntuk Adik tingkat III yang akan berjuang untuk akhir pendidikan di diploma 3 Keperawatan. Selamaat :D ada tugas besar menanti ada sesuatu yang membebani. Tapi yaknilah, kalau semua tugas yang memang harus kita kerjakan, dikerjakan perlahan satu persatu, ketika waktu kian berjalan, kamu akan terkaget dan merasa.. “Wah.. Gak Kerasa yaa..”

Beban. Ya, itu yang dirasa di awal. Kalau denger cerita dari angkatan sebelumnya, kayaknya repoot dan rumit banget. Memang kami merasakannya sih hehe, tapi kalau dijalani dengan baik, gak akan serumit yang kalian fikirkan.

Ohya, pada tahun ini memasuki semester 5 mahasiswa keperawatan tanjungkarang sudah mempersiapkan segalanya. Termasuk lebih mempercepat proses penyusunan tugas akhir. Salah satu triknya adalah membagikan atau mengumumkan dosen pembimbing KTI bagi tiap mahasiwa sedini mungkin. Sehingga sejak dini mereka mulai bisa mencari masalah, membuat judul serta berkonsultasi pada pembimbing masing-masing. Ah setuju banget deh sama cara Kaprodi, Kajur dan staf jurusan keperawatan. Tiap tahun adalah pembelajaran, termasuk pada jurusan keperawatan TanjungKarang, tempat diriku pernah bernaung dan dapat ilmu keperawatan ini.

Pada tahun kami, ditahun 2013, di penghujung tahun. Kami mahasiswa tingkat III semester 5 yang akan memasuki dinas di rumah sakit secara padat, memang sudah di wanti-wanti oleh Ketua program Studi yang saat itu masih menjabat adalah pak Kodri, S.Kep,. M.Kes. Beliau mengumpulkan kami satu angkatan. Bicara dari hati-kehati, tentang kenyataan peraturan baru pada mahasiswa keperawatan. Yang utama, beliau mengungatkan tentang KTI. Beliau menghimbau kami agar, saat dinas, segeralah cari masalah. Segera kumpulkan data selagi masih diruangan. Masalah yang kamu dapatkan saat di Lapangan. Agar kemudian bisa di teliti di Karya Tulis Ilmiah.

Saat itu kami mengerti, kami meng-iyakan. Karena kami ingin lulus secepatnya. Tapi.. dilapangan.. apa yang terjadi? Kami tak melakukan apapun yang menyangkut KTI kami. Kami hanya fokus oleh ruangan, oleh segala tugas di ruangan, melaksanakan asuhan keperawatan, mengikuti responsi oleh clinical instruktur dan terutama mengerjakan laporan asuhan keperawatan kami di tiap ruangan. itupun sudah menyita waktu, masih harus begadang, terima mata panda dan lain sebagainya. Wajar sih ya. Namun, ada point yang menjadi inti mengapa kami seakan acuh atau tak mengindahkan pesan dari Kaprodi saat itu, kami tak membagi fokus kami dalam pengumpulan data.. ada beberapa alasan saat itu..

1.Bingung. Harus ngapain nih di awal

2.Belum ada gambaran, KTI itu macam apa sih? Apa aja isinya BAB 1? Saat itu kami belum sempat mendalami isi KTI, belum ngerti, apa yang kudu di baca. Kalau ambil KTI kakak tingkat, yang paling laris baca bagian “PERSEMBAHAN” iya kaan?

3.Saat itu belum di bagi dosen pembimbing

4.Gimana cara cari masalah? Timpuk satpam? Hahaha *bukaan. Disini ternyata yang kita butuhin adalah kritis. Mindset harus ada pertanyaan “Kenapa? Kok bisa?”

5.Takut Judul yang udah dibuat gak guna, karena dapet pembimbing yang beda selera. Maksudnya, saat zaman kami, karena belum dibagi pembimbing, ada ketakutan. Kalau judul yang sudah kita buat banyak-banyak tentang Promosi Kesehatan, atau tentang keperawatan Anak. Ternyata kita dapat pembimbing Spesialis Kep. Medikal Bedah (KMB) dan beliau maunya judul kita harus tentang KMB, supaya beliau bisa memantau. Nah, judul yang lama mubazir dong?

6.Gak ada waktu, ah udah full sama ASKEP, dinas 3 shift dll.

Seusai dinas.. saat semester 5 hampir berlalu, kami kembali diingatkan mengenai KTI. Dan saat ditagih sama pak Kodri “Mana datanya?” kami diam. Hmmm. Akhirnya dengan kesepakatan bersama, jurusan kami menyatakan tidak ada liburan untuk jurusan keperawatan Tanjung Karang. Saat itu adalah awal tahun 2014. Kami mengeluh. Kesal. Tapi balik lagi, mengingat waktu mepet, dan di khawatirkan Uji Kompetensi di percepat. Akhirnya kami setuju, untuk tak menikmati libur. Pembimbing dibagikan, Kami mengisi libur dengan bulak-balik kampus, cari masalah, buat judul, dan mengerjakan BAB 1 dan seterusnya.

Nah, Bagaimana sekarang? Patutkah bersyukur bagi tingkat 3 tahun 2014. Ah bersyukurlaah. Karena jurusan kita semakin prepare untuk segera mematangkan anak didiknya. Bertindak ligat dan harmonis, semoga kelak tak matang karbitan ya adik-adik.hehe*piss. Oke gini deh, karena hari ini banyak sekali angkatan 28 yang bertanya tentang dosen pembimbing yang sudah dibagikan. Mereka juga bingung harus padat dinas, harus cari judul dan mengajukan proposal KTI, dll.

Hikmahnya adalah.. saat kalian sudah mengetahui pembimbing kalian masing-masing, kalian bisa lebih fokus dan paham. Misalnya nih.. kamu dapat pembimbing Pak Purbianto, M.Kep,.Sp.KMB sebagai pembimbing 1, lalu pembimbing dua adalah Ibu Ns. Ririn Sri Handayani, M.Kep,.Sp.KMB (izin bapak ibuu,hehe) nah, kalian pasti tahu bahwa beliau-beliau adalah Spesialis Keperawatan Medikal Bedah. Oleh karena itu carilah masalah saat kalian dinas, mengenai Medikal bedah saja. Mengenai penyakit dalam, GB, Nyeri, atau lainnya. Tak usah utak-atik masalah keperawatan anak, neonatus dan lain sebagainya. Kumpulkan masalah, kaitkan dan buat judul sebanyak-banyaknya. Ingat judul jangan menyusahkan diri sendiri.oke

Maka bersyukurlah. Nanti, ketika kalian sedang dinas, dan ditemukan masalah. Kalian sudah mencoba buat judul. Maka sorenya kalian bisa kekampus, menemui dosen pembimbing dan konsultasi judul yang kalian buat, mantap kan? :D

[caption id="attachment_342726" align="aligncenter" width="303" caption="dok. pribadi. tahun 2014 awal.. sedang on fire!! :D"]

1410706075940982980
1410706075940982980
[/caption]

Esok hari nya saat dinas, kamu sudah punya nih apa saja yang harus dikerjain selanjutnya dari dosen pembimbing. Naah, biasanya kumpulin data untuk latarbelakang. Biasanya kamu ambil data tahun-tahun sebelumnya, pakai data sekunder. Data catatan yang ada dibuku-buku ituu. Kan kamu lagi dinas, izin lah sama kakak ruangan, catat lah sedikit garis besarnya hehe.

Sambil menyelam, minum es batu. Sambil dinas, sekalian cari referensi bukunya. Terlihat egois gak sih sama diri kamu sendiri?hehe sabarlah. Lagian kalau kamu dinas, fokusmu hanya dinas. Kamu gak akan dinas di pagi hari, kuliah di siang harinya kok. Segeralah bergerak, cari referensi, cari buku di perpustakaan rektorat, disana bukunya lengkap, bagus-bagus apalagi untuk jurusan keperawatan. Kadang ada beberapa buku langka, entah karena mahal atau stok disana hanya sedikit, jadi bergegaslah, daripada kamu kehabisan hehe. Usahakan cari dulu diperpustakaan, jangan labil harus beli, padahal hanya satu paragraf dari buku itu yang mau kamu kutip. Kalau benar-benar mentok, yasudah belilah, namun disesuaikan yaa.

[caption id="attachment_342727" align="aligncenter" width="303" caption="dok. pribadi. pojok ini nih, banyak referensi baguus :)"]

14107061271000392978
14107061271000392978
[/caption]

Ohya, aku ingatkan lagi. Jika kamu ingin bergegas, segeralah. Namun jangan terlalu kencang (pengalaman). Teori lomba lari. Saat kita lomba lari, ada 3 orang peserta. Peserta A lari sangat kencang diawal pertandingan hingga unggul di awal, pelari B lari santai, pelari C lari sangaat lambat. Siapa yang menang dan menuju garis finish lebih dulu? Ialah PELARI B. Kenapa? Karena pelari A yang sangat kencang lari diawal, ternyata sudah kelelahan di pertengahan jalur lari. Capek. Kehabisan tenaga. Pelari C, kalah. Sangat lambat, malas, dan gak niat. Udah deh. Gimana dengan pelari B. Dia stabil berlari, sedang, menyesuaikan. Kadang ia berlari sprint, kadang ia melambat, lalu berlari dengan kecepatan sedang. Ia tak akan merasa capek dan haus berlebihan, dan tak terlalu santai terbuai. Dialah Pemenang menuju garis finish pertama! Siapa pelari B itu? itu KAMU. Berjalanlah sedang-sedang saja, namun perhatikan kanan-kiri jangan terlalu ditinggal oleh teman yang lain. Sama-sama mengiringi namun pasti. Oke.

Salam, Calon Perawat. Alumnus Keperawatan Poltekkes Tanjung Karang :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun