Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Pegawai -

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Uji Kompetensi Keperawatan Nasional Luar Biasa!

28 November 2014   21:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:36 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_356637" align="aligncenter" width="303" caption="dok. pribadi. saat breafing (26/11/14)"][/caption]

Rabu-Kamis (26-27/11/2014).

UJI KOMPETENSI adalah salah satu syarat menjadi perawat profesional dengan memiliki Surat Tanda Registrasi, sesuai UU Keperawatan yang tercetus pada tahun ini. Tak heran. Seluruh perawat ingin mendapatkan sertifikat ini. untuk diakui, menjadi profesional, dan tak dipandang sebelah mata, serta memiliki legalitas sesuai UU Keperawatan.

Salah satu usaha kami, yang fresh graduate ini adalah mengikuti ujiannya. Tak ada yang memaksa, apakah harus melakukan uji kompetensi ditahun ini atau tidak. Tapi daripada menunda, lebih baik dilaksanakan toh. Pada hari rabu, kami breafing UK (Uji Kompetensi) di Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati. Selain kami dari Poltekkes, ada pula institusi keperawatan swasta lainnya. Ramaaai sekali. Di Lampung sendiri, institusi keperawatan yang memiliki jurusan perawat sangat banyak. Bejubel. Itulah sebabnya, makin meningkatnya daya saing tiap individu, bagi yang terampil dan berilmu, mereka akan tetap maju, dari institusi manapun.

[caption id="attachment_356638" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi."]

14171581881825599525
14171581881825599525
[/caption]

Breafing ini merupakan salah satu syarat dibolehkannya kami mengikuti UK esok hari. Jika hari ini tak hadir, esok pun tak boleh ikut UK. Karena hari ini adalah pembagian kartu ujian, penempelan foto serta cap stempel dari para panitia. Banyaaak sekali syarat. Tidak boleh A, tidak boleh B, tidak boleh C. Duuh =_=

Beberapa persyaratan yakni, peserta harus datang satu jam sebelum pelaksanaan. Jam 8 mulai buka soal, sedangkan jam setengah 8 waktu penulisan identitas. Jadi pukul 7 pagi kami harus sudah di lokasi, untuk mencari tempat duduk sesuai nomor ujian. Tidak boleh bawa jam arloji, tidak boleh bawa pena, tak boleh bawa tas keruangan, bawa KTP, bawa kartu ujian, dll. Peserta yang terlambat di hari H tidak diizinkan mengikuti ujian dengan alasan apapun.

[caption id="attachment_356639" align="aligncenter" width="539" caption="dok. pribadi. ramaaai"]

14171582171019528467
14171582171019528467
[/caption]

Dijelaskan bahwa setiap pengawas, mengawasi 25 peserta. Jadi walaupun yang ikut ribuan peserta, tetap saja, pengawas mengawasi fokus 25 peserta sesuai jatahnya. Dan jika ada yang melakukan kecurangan, nengok kanan-kiri pengawas tak akan menegur, tapi langsung menulis diberita acara, adanya pelanggaran pada peserta. Jarak antara satu kursi ke kursi peserta yang lain jaraknya 1 meter. Nengok kanan-kiri pun, mau liat siapa?haha.

[caption id="attachment_356640" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. pengambilan kartu ujian dan cap oleh panitia"]

14171583511078419154
14171583511078419154
[/caption]

Pembagian kartu ujian riuh. Karena peserta langsung dipanggil satu persatu. Seluruh dosen institusi kesehatan turut andil. Dosen Poltekkes, tak harus dengan peserta alumnus Poltekkes pula. Gedung Graha Bintang yang segede itu masih kalah, suara riuhnya dahsyat. Nyaris seperti tawuran -_- kami yang dari Poltekkes, dipanggil agak akhir, dan memperhatikan saja mereka bejubel di depan. Semoga gak ada yang selip deh ya. Untuk ambil kartu ujian, Bawa KTP dan dua lembar foto 3x4 hehe.

UJI KOMPETENSI KEPERAWATAN NASIONAL (27/11/14)

Uji Kompetensi Keperawatan ini dilaksanakan serempak. Menasional. Untuk Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) dilaksanakan buka soal tepat jam 8 pagi. Sedangkan untuk Waktu Indonesia Bagian Timur dan tengah dilaksanakan pada pukul 9 pagi. Pukul 7 kurang aku sudah di lokasi. Malam sebelum tes padi bingung mau pakai kostum apa. Karena harus pakai sepatu, tak boleh pakai celana atau rok jeans, tak boleh pakai rok bahan kedorai (kedorai itu apaasih?)haha, harus pakai sepatu. Tak boleh pake ini itu. Kami bingung. Akhirnya aku pakai seragam putih-putih yang pasangannya pasti sepatu putih. Jadi nyaman aja deh, gak akan khawatir di-cekal, hehe.

Yak, pukul 7 tepat sudah mulai ramai para peserta. Instiusi kesehatan yang hadir tak hanya alumnus dari Bandarlampung, tapi juga dari Pringsewu, Metro, dan Kota Bumi. Tujuan kami sama, menyelesaikan Uji Kompetensi hari ini dengan niat tulus berjuang supaya menang. Lulus, dan dapat hasil memuaskan. Nomor ujian yang sudah di tempel di pintu kaca sudah jelas, namun terdapat beberapa perubahan lokasi diatas, dibawah, sempat mutar-mutar, bulak-balik =_=.

Aku sendiri tiap ujian pasti adaa aja perubahan yang gak fisiologis. Misalnya merasa pingin pipis mulu, dulu pas mau test masuk SMP sakit, sampe bokap mendiagnosa anaknya “Gak akan masuk negeri nih, kalo keadaannya sakit gini...” tapi aku masuk SMP Negeri yeey :p pas mau masuk SMA diare, perut gemuruh sama demam lolos ke SMA negeri juga Alhamdulillah, ujian universitas sakit thypus parah, maksain ikutan tes, sampai akhirnya tertolak di IPB jurusan pertanian, hiks. Pas mau ujian masuk Poltekkes, sehat wal’afiat, tapi persiapan minim, Cuma 2 hari belajar, dan H-1 mati listrik malam hari. Tapi Alhamdulillah bisa masuk Poltekkes di Jurusan ini hehe. Dan hari ini, saat Uji Kompetensi keperawatan, Alhamdulillah sehat tapi... beser =_=

Peserta gak boleh masuk ruangan kalo masih bawa tas, jadilah, taro tas dulu di mobil teman, kacanya gelap, jauh dari indikasi bobol kaca, hehe. Jangan lupa kantongin pensil 2B dua butir, penghapus sama rautan pensil, kartu ujian sama KTP. Masuk ke ruangan pun berbaris. Di panggil satu persatu. Seramai itu wuuh =_= kasian manusia mungil seperti saya, sulit dapat oksigen di tengah keramaian, teman yang jangkung masih enak bisa menghirup oksigen.

[caption id="attachment_356641" align="aligncenter" width="539" caption="dok.pribadi. masih menanti pintu dibuka. semua serba ngantri nih :"]

1417158408777617990
1417158408777617990
[/caption]

Masuk ruangan, segera cari kursi yang tertulis nomor ujian. Cari satu-satu.. untungnya dosen kami sudah kasih tau kalau Poltekkes diurutan agak belakang dan atas. Setelah dapat, yak langsung taro KTP sama kartu ujian di kursi, titip teman untuk dijagain. Dan.. aku cuss ku toilet hampir setengah berlari.... sebelum ujian berlangsung. Kalo masih ditahan, gak akan konsen ngerjain soal, hehe.

Setelah semua berada di kursi masing-masing. Peserta pun tak boleh langsung duduk, tapi harus berdiri dulu disamping kursi. Setelah duduk kami di pandu mengisi identitas. Tuliskan nama dulu, kode buku, kode soal, kode lokasi ujian, nomor ujian yang berjumlan 15 digit, dan lainnya, untuk tanda tangan di tulis dengan pena pengawas. Tangan langsung pegal-pegal, udah lama gak ngebuletin begini nih. Sedangkan kalo melingkari ini harus dengan tenaga, agak ditekan, dan hitam rata. Lalu buka soal, tulis nama lengkap dan nomor ujian lalu tanda tangan. Jadi soal pun diberi nama.

Cek soal. Ada 38 halaman dengan 180 soal. Mengecek ada kekurangan atau tidak. Di layar slide ada waktu yang terus berjalan, 3 jam yang berjalan mudur. Saat mengerjakan soal aku sering lihat waktu itu.. 1 menit untuk 1 soal. Tiba-tiba.... Lampu mati. Seketika gelap. lampu hidup kembali, tapi waktu di slide tadi udah gak ada. Patokannya lihat pada jam kecil yang ada di bawah slide, untung mata ini masih terlihat jelas.

Bagaimana dengan soalnya? Mantap. soalnya gak terlalu sulit, jawabnya yang susah hehe. Optionnya mengecoh banget. Malah harus baca kasus berulang-ulang, ada juga yang soalnya panjaaang, tapi pertanyaannya gak ada hubungan sama kasus.

Misal, seorang pasien berusia 40 tahun, datang ke IGD RS, dengan kesadaran composmentis, TD: 140/90 RR; 22 X/menit, Suhu 37,5 derajat celsius. Bicara pelo, bagian badan sebelah kiri tak dapat digerakkan, klien sulit menelan dan mengunyah makanan karena mulutnya sulit digerakkan. Sesuai saran dokter klien akan dipasangkan NGT. Perawat sudah mengukur NGT lalu memberi gell. Apa yang harus dilakukan perawat selanjutnya? Nah dari kasus diatas, sangat boros waktu jika kita baca dari awal kasusnya. Baca aja kalimat terakhir soal :”)

Dari try out dikampus juga sebenernya udah diajarin dosen untuk baca soal terakhir, tapi dasar naluri sering baca runut, kadang khilap. Baca pertanyaan akhir, lanjut baca kasus runut. Imbasnya kemarin saat ngerjain soal, ada 70 soal belum terjawab, tapi waktu tinggal 60 menit lagi. Oke langsung gas poll. Baca pertanyaan dan tulisan terakhir di kasus.. isi, akhirnya.. beres dan ada waktu sisa 15 menit. Hehe hebat ya pengiritan waktunya, tapi InsyaAllah bukan sembarangan isi kok hehe. 15 menit terakhir diisi dengan kegiatan menghapus coretan di buku soal. Sebenernya udah dikasi tau sama pengawas, gak boleh corat-coret soal. Tapi gak bisa, soal harus di coret dengan pensil, kebiasaan. Kalo gak dilingkari keluhan di kasus, bisa ulang lagi bacanya kan lama. Coretan pensil dihapus, remah-remah penghapus menumpuk, haha biarin. Setelah baca-baca soal lagi, ada beberapa jawaban yang aku rasa memang salah tapi sudah telanjur dihitamin. Kalo mau hapus lingkaran jawaban, mikir dulu, sambil lihat lingkaran lain. Kalo jawaban yang telanjur aku lingkarin salah, terus mau ganti jawaban, aku melihat dulu kedalaman lingkaran. Karena sudah telanjur dalam, kalau dihapus takutnya bolong. Akhirnya aku biarkan kesalahan itu, hiks :’) semoga gak fatal deh. Takutnya gegara 1 soal bolong, jadi di error pemeriksaan komputernya :”

[caption id="attachment_356642" align="aligncenter" width="303" caption="dok.pribadi. kami datang, kami berjuang, kami menang. doakan yaaa :"]

14171584591211760859
14171584591211760859
[/caption]

Uji Kompetensi berakhir pukul 11 tepat. kami keluar ruangan secara bergilir pula. Dua baris paling kanan keluar duluan. Kami lega, karena sebagian beban telah di ringankan. Gak ada bulak-balik kampus lagi, hehe. Akhirnya kami serahkan pada Allah, karena usaha telah kami lakukan. Harapan kami tidak lain adalah lulus, kalau bisa dengan hasil yang memuaskan. Sehingga STR dapat segera kami miliki. Doakan kami ya! Bagi yang belum memiliki STR, abang-kakak sejawat silakan diurus ya, karena tahun 2018 Uji Kompetensi dengan tes Teori dan test praktik :”)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun