Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... Perawat - A Nurse

wanita muslim, senang menulis, seorang perawat, Pejuang Nusantara Sehat Batch 2 Kemenkes RI. Punya banyak mimpi. twitter: @rintawulandari Karya yang pernah di terbitkan: - Tahun 2011 menulis buku bersama empat orang teman SMA berjudul “Buku Penting SMA” (Pustaka GoodIdea Indonesia), menulis cerita anak berjudul “Pelajaran Buat Kiki” (Lampung Post), cerita anak “Hantu Toilet” ( Lampung Post )- Tahun 2013 menulis antologi kumpulan cerpen berjudul “Dakwah dan Cinta” (Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerita anak berjudul “Pelangi untuk Ananda” ( Pustaka Jingga), antologi kumpulan cerpen horor berjudul “The Haunted Night” (Meta Kata), antologi kumpulan cerpen horor komedi berjudul “Hantu Koplak in Action” (Publishing Meta Kata), cerpen yang berjudul “Jiwa Yang Luka” menjadi nominasi cerpen Favorite oleh event LMCR Rayakultura Rohto, cerpen berjudul “Cerita Lain pada Pantai Itu” diterbitkan dikoran Dinamika News, antologi kumpulan cerpen "Ruang(tak bernyawa)" oleh Az-Zahra Publisher. Tahun 2014; Cerita Anak Kode Rahasia Dika (Lampung Post), juara 3 even Phobia (Cerpen: Darah? No!)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Kenal Maka Ta’aruf

10 Februari 2015   04:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:31 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 8 Februari 2015

Membaca dan menulis adalah dua kegiatan yang tak bisa dipisahkan. Setiap pembaca mungkin belum tentu bisa menuliskan kata-demi kata menjadi kisah. Namun setiap penulis bisa dipastikan suka membaca. Setiap individu yang dalam dirinya memang suka menulis, tidak semua mampu menghasilkan karya, karena terpengaruh beberapa faktor, yaitu keinginan, kesungguhan, dan lingkungan (Komunitas). Aku bisa membandingkan hal ini, karena terjadi pada diri sendiri. Aku suka menulis, menulis cerpen. Lalu karena hanya sendiri, tidak mood, jadi malas menulis, sebab tidak ada targetan.Karena tak ada targetan dan tak ada dukungan maka menulis jadi hal yang membosankan. Nah karena merasa tak terdukung dengan komunitas, atau lingkungan, kadang karya itu hanya mengendap saja. Sayang bukan?

[caption id="attachment_368052" align="aligncenter" width="574" caption="dok.pribadi"][/caption]

Untuk itu Forum Lingkar Pena hadir. Menjadi komunitas menulis, untuk saling sharing dan mendukung dalam bidang kepenulisan. Agenda FLP paling sering diadakan saat hari minggu disaat semua orang ingin refresh dan mengganti aktifitas rutin dengan kegiatan berbeda. Taman Baca FLP merupakan salah satu progja FLP Lampung untuk senantiasa menebarkan virus membaca. Setiap hari minggu, saat tak hujan bertempat di depan GSG Unila di depan kandang rusa FLP menggelar alas tempat duduk sekaligus menata ratusan buku-buku bacaan dengan rapi. Buku bacaan bermacam-macam, dari buku cerita anak-anak, remaja, dewasa islami, motivasi, sampai genre politik disediakan untuk para pembaca. Pembaca juga boleh meminjam buku hanya dengan memberi informasi nama, alamat dan nomor telepon saja. dan buku bisa dikembalikan pada pekan depan. Asik ya :D

[caption id="attachment_368059" align="aligncenter" width="574" caption="dok. pribadi. para pembacaa sekaligus calon anggota flp turut meramaikan"]

1423491404326048667
1423491404326048667
[/caption]

Bocah Karate Rajin Baca

Seperti biasa hari itu taman baca dipenuhi dengan pembaca. Para pembaca itu duduk berjejer dibawah, membaca dengan nikmatnya. Para pembaca sebagian besar telah melakukan aktivitas pagi di sekitaran GSG Unila. Di sebelah kanan ada komunitas anak-anak dan remaja yang sedang berlatih karate. Berpakaian putih-putih longgar dengan sabuk bewarna dipinggangnya. Latihan usai, mereka istirahat. Sekelompok anak berpakaian putih-putih itu berbondong-bondong datang ke taman baca FLP. Ada yang mengambil majalah Bobo. Memilih komik Miko, mengambil buku novel, dan sebagian ada yang masih melihat-lihat. Setelah mendapat buku, mereka duduk dan membaca. Luar biasa, semoga virus membaca terus tersebar yaa.

[caption id="attachment_368054" align="aligncenter" width="574" caption="dok. pribadi. ini dianih para karate kids! :D"]

1423490541731339267
1423490541731339267
[/caption]

Matahari semakin tinggi, pengunjung taman baca sudah mulai sepi. Ya, taman baca hanya akan tutup ketika pembacanya sudah sepi, jika masih ramai, taman baca akan terus buka hehe. Di hari itu kebetulan ada agenda perdana Forum Lingkar Pena Cab Bandarlampung. yakni kelas menulis perdana FLP Lampung. Dengan tema “Tak Kenal Maka Ta’aruf”. Para peserta sudah datang Alhamdulillah lumayan ramai. Kami menyusun buku taman baca kedalam tas dan pindah ketempat sederhana yang sudah ditentukan.



[caption id="attachment_368058" align="aligncenter" width="574" caption="dok. pribadi. bersenda-gurau, baca tetep :D"]

14234911311109627638
14234911311109627638
[/caption]

Tak Kenal Maka Ta’aruf

Peserta sudah duduk rapi. Tilawah Quran sebagai pembuka sudah di lantunkan. Sambutan pertama dari Kak Tri Sujarwo selaku ketua FLP Wilayah Lampung yang mengenalkan bahwa FLP (Forum Lingkar Pena) adalah organisasi yang sangat erat dengan 3 pilar, yaitu Keislaman, keorganisasian dan kepenulisan. Namun kak Tri Sujarwo juga menegaskan, walaupun pilar pertama keislaman anggota yang non muslim pun boleh ikut bergabung asalkan memang ingin belajar menulis bersama. Karena islam berhubungan dengan Habluminallah dan Habluminannas. Maka bagi peserta non muslim bisa mengambil pilar hubungan antar sesama manusia (Habluminannas). Hubungan antar manusia yang universal dan beragam.

[caption id="attachment_368060" align="aligncenter" width="574" caption="dok. pribadi suasana sederhana yang insyaAllah efektif : )"]

14234915302128904733
14234915302128904733
[/caption]

“FLP lampung itu didirikan pada 22 Februari 1997. Didirikan oleh mbak Helvy Tiana Rosa. Kini FLP sudah mendunia. Di nusantara ada, di luar negeri pun ada. sebagian besar anggota FLP yang berada di luar negeri adalah mahasiswa Indonesia yang berada di luar negeri, maupun Tenaga Kerja Indonesia yang ada di sana. Untuk di FLP Wilayah Lampung didirikan pada tanggal 20 Desember 2000, sedangkan FLP Cabang Bandarlampung didirikan pada tanggal 27 Mei 2012. Di Lampung sendiri cabang FLP ada di kota Metro, Flp Lampung Selatan, FLP Lampung Utara dan FLP Cabang Bandarlampung itu sendiri ” jelas Kak Tri Sujarwo.

[caption id="attachment_368061" align="aligncenter" width="227" caption="dok. pribadi. Kak Tri Sujarwo (Ketua FLP Wilayah Lampung)"]

14234916311405265328
14234916311405265328
[/caption]

Lalu sambutan oleh ketua FLP cabang Bandarlampung, Kak Ahmad Tarnudzy yang memulai dengan Yel supaya semangat.. “Yuk pegang pena nya semua ya.. kalau saya bilang ‘FLP!’ jawabnya ‘Genggam Dunia dengan Pena’ sambil menunjuk pena keatas yaa..” kemudian seluruh peserta mengikuti yell dengan semangat. Lalu kak Ahmad menceritakan identitasnya, awal mula masuk FLP sampai diamanahkan menjadi ketua FLP Cab Bandarlampung.

[caption id="attachment_368062" align="aligncenter" width="574" caption="dok.pribadi"]

142349183390253040
142349183390253040
[/caption]

“Teman-teman masih calon anggota Forum Lingkar Pena ya.. karena ada masa penjajaran. Kami akan menilai seberapa serius kalian mengikuti organisasi ini. Kami tak mungkin menerima anggota yang hanya main-main. Untuk itu, ada masa penjajaran. Yakni ada 8 kelas menulis. Nah kelas menulis ini InsyaAllah akan diadakan tiap 2 pekan sekali. Setiap orang minimal mengikuti 6 kelas menulis, lebih dari itu makin baik. Tentu yang tak hadir harus memberi tahu sebab ketidakhadiran dengan alasan yang sesuai ya. Setelah teman-teman mengikuti kelas menulis dan memenuhi persyaratan, teman-teman baru bisa mengikuti MOP (Masa Orientasi Penulis) yang akan diselenggarakan outdoor sekalian rihlah (jalan-jalan) di waktu yang akan ditentukan selanjutnya..” ucap Kak Ahmad.

Ke delapan kelas menulis itu adalah..

1.Kelas Menulis Opini/ kisah perjalanan/ berita

2.Kelas EYD/ Cerpen

3.Kelas Menulis Cerita Anak

4.Kelas Menulis Essai

5.Kelas Menulis Puisi

6.Kelas Menulis Kompasiana

7.Kelas Menulis Buku Pelajaran

8.Menulis Managemen Organisasi.

Baca yang nomor 6? FLP memang tidak menjalani hubungan kerjasama apapun dengan kompasiana. Namun hal itu menunjukkan bahwa kompasiana merupakan tempat menulis yang tepat bagi para penulis, baik penulis pemula maupun senior. Dan untuk itu, perkenankan anggota baru FLP mencoba mempelajari dan menggunakan blog Kompasiana sebagai ajang menyalurkan karya dalam menulis, atau menuangkan aspirasinya.

[caption id="attachment_368064" align="aligncenter" width="718" caption="dok.pribadi. para peserta"]

14234920401225281700
14234920401225281700
[/caption]

Setelah ta’aruf satu persatu dengan para pengurus, dilanjutkan perkenalan dengan para calon anggota. Para calon anggota ditanyakan nama dan motivasi, mengapa mau mengikuti organisasi FLP. Sebagian besar mereka menjawab karena ingin belajar menulis, karena memang suka menulis dan ingin punya komunitas, ada yang bilang suka baca tapi gak bisa nulis, ingin belajar. Dan mereka sebagian besar tau FLP dari teman dan dari internet. Ada juga karena iseng mencari di internet profil penulis Asma Nadia. Kemudian melihat ada FLP di profilnya, kemudian mencari tahu apa itu FLP. Ternyata di Bandarlampung ada FLP juga. Sebagian besar juga menyatakan ingin memiliki karya lewat tulisan. Yuk bersama-samaa : )

[caption id="attachment_368065" align="aligncenter" width="718" caption="dok.pribadi. inilah diaaa. selamat dataang di flp"]

14234922862143481116
14234922862143481116
[/caption]

Ada sekitar 13 orang yang datang di hari itu. Dengan niat tulus mereka ingin bergabung dan memiliki komunitas kepenulisan. Masih banyak juga yang tidak bisa hadir dikarenakan berbagai hal urusan yang lebih penting, nah semoga di pertemuan selanjutnya bisa turut serta ya teman-teman. Terimakasih para calon anggota FLP Cab Bandarlampung yang sudah hadir di hari itu. Menyempatkan waktu dan menerima berbagai masukan dari kami, semoga menjadi awal yang baik, terimakasih teman-teman calon anggota: Mery Kusyeni, Maya Sasmita, Ade Chyntia, Febika Yolanda, Ukhti Yulifastira, Wardatul Aini, Anis Marsela, Anisa Nur Afifah, Septio Maulina, Novriyanti, Desi Listhiana, Sauki Cahyo, dan Panji Dewantara. Semoga konsisten dan meneruskan virus membaca dan menulis untuk menebar kebaikan. Siap Genggam Dunia dengan Pena?? : )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun