Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menanti Janji Jokowi 1 Juta Hektare Tanaman Kedelai

2 Maret 2022   00:47 Diperbarui: 2 Maret 2022   00:54 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar dari bisnistoday.co.id

Jika seandainya negara kita memiliki luas lahan tanaman kedelai 300 ribu hektare saja dengan  rata-rata hasil panen 2,5 ton/hektare dan perkiraan 3 kali panen dalam setahun maka akan dihasilkan 2,25 juta ton kedelai.

Dan jika seandainya negara kita benar-benar memiliki luas lahan tanaman kedelai 1 juta hektare dengan produksi rata-rata 2,5 ton/hektare dan 3 kali panen setahun, maka akan dihasilkan kedelai sebanyak 7,5 juta ton.

Tetapi jika produksi pertahun hanya 750 ribu ton saja maka luas lahan tanaman kedelai di Indonesia hingga saat ini diperkirakan tidak lebih dari 100 hektare saja dengan rata-rata produksi 2,5 ton/hektare dan 3 kali panen setiap tahun.

Mengapa Petani Enggan Menanam Kedelai?

Mengutip dari Kompas (14/1/2021) alasan petani enggan menanam kedelai adalah karena biaya produksinya mahal sekitar Rp 5.000-6.000 per kg sedangkan harga jualnya ketika itu relatif sangat rendah sekitar 6.000-7.000 per kg.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 menunjukkan bahwa petani hanya dapat mendapatkan keuntungan sekitar 1 juta per hektare dalam waktu tanam dan olah 100 hari lebih.

Itulah alasannya mengapa petani enggan menanam kedelai dan beralih ke tanaman yang lebih menguntungkan seperti jagung, cabe dan sayur-mayur. Disamping itu mutu kedelai lokal juga dikatakan kalah dengan mutu kedelai impor.

Beberapa sumber juga mengatakan bahwa daerah yang paling baik untuk tanaman kedelai adalah sub tropis sedangkan daerah tropis seperti Indonesia agak kurang baik.

Apakah Indonesia Tidak Lebih Baik Mensubsidi Petani dan Tidak Bergantung pada Kedelai Impor?

Jika harga kedelai dunia pada minggu kedua Januari 2022 sekitar US$13,77 per bushel, atau setara dengan US$505 per ton maka harga 3 juta ton kedelai setara US$ 1.515 miliar atau setara dengan Rp 21,85 triliun.

Dengan duit sebanyak itu, apakah tidak lebih baik jika pemerintah melalui kementerian pertanian membuka lahan tanaman kedelai dan juga membina serta mensubsidi petani agar mereka beralih menanam kedelai?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun