Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sodom dan Gomora Ditunggangbalikkan Tuhan karena Dosa Perzinahan

6 Februari 2022   18:29 Diperbarui: 6 Februari 2022   18:34 37798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi dari Daily Mail

Tetapi istri Lot yang menoleh ke belakang karena menyayangkan harta bendanya yang sangat banyak berubah menjadi tiang garam dan akhirnya hanya 3 orang yang selamat dari kota Sodom dan Gomora, yaitu Lot dan kedua anak perempuannya.

Pesan Apa yang Kita Petik dari Peristiwa Ini? 

Tuhan sangat membenci dosa dan semua dosa merupakan kejijikan bagi Tuhan. Termasuk dosa perzinahan atau segala perbuatan dosa seks di luar nikah. Apalagi hubungan seks sesama jenis antara laki-laki dan laki-laki (homoseks) atau antara perempuan dan perempuan (lesbian), semuanya itu merupakan kekejian bagi Tuhan.

Tuhan hanya menciptakan 2 jenis kelamin manusia, yaitu: laki-laki dan perempuan, selebihnya adalah penyimpangan dan Tuhan sangat membencinya.

Sesungguhnya seks itu sangat indah dan merupakan anugerah Tuhan. Hubungan seks adalah untuk pasangan yang sudah menikah dan harus dilakukan dengan wajar tanpa penyimpangan seperti anal seks, penyiksaan, dsb.

Mari jauhi dosa perjinahan, seks di luar nikah, perselingkuhan, homo seksual, lesbian dan dosa penyimpangan seks lainnya sebelum murka Tuhan melanda daerah kita masing-masing. Murka Tuhan itu nyata seperti kepada kota Sodom dan Gomora/RS

Sumber : Alkitab Terjemahan Baru dan sumber lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun