"Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit; dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah" (Kejadian 19:24-25)
Kisah tentang kota Sodom dan Gomora yang diluluhlantakkan Tuhan karena kejahatan penduduknya, bukanlah dongeng isapan jempol. Peristiwa itu benar-benar pernah terjadi di bumi, Alkitab mencatatnya dan para ilmuwan juga yakin telah memecahkan misteri mengenai kisah mengerikan itu.
Setelah ilmuwan melakukan penggalian sekitar 13 tahun di wilayah situs purbakala Tall El-Hammam di wilayah Yordania di dekat Laut Mati, mereka yakin telah menemukan kota Sodom di area yang dinamai Middle Ghore.Â
Mereka yakin bahwa di wilayah itu pernah berdiri sebuah kota pada zaman perunggu yang dihuni sekitar 2.500 tahun, dengan tembok membentang sepanjang 2,5 km, setebal 30 meter dan tingginya 15 meter. Ada bukti kuat menunjukkan bahwa kota itu hancur akibat sapuan gelombang meteor yang sangat dahsyat. (Suara.com 6/12/2018)
Sebuah hipotesa mengatakan bahwa Sodom dan Gomora hancur akibat ledakan kosmik sekitar tahun 1650 SM. Saking besarnya meteor itu sehingga kekuatannya berubah menjadi bola api yang setara dengan senjata nuklir berkekuatan bermega-mega ton. (Sodom dan Gomora - Wikipedia)
***
Mengapa Sodom dan Gomora Ditunggangbalikkan Tuhan?
Alkitab mencatat bahwa kota Sodom dan Gomora terletak di Lembah Yordan, sangat indah seperti taman Tuhan dan banyak airnya seperti Mesir (Kejadian 13:10). Itulah alasan Lot memilihnya saat Abraham dan Lot harus berpisah karena gembala mereka berkelahi akibat banyaknya kambing domba mereka.
Tetapi Alkitab juga mencatat bahwa dibalik keindahan dan kesuburan kota Sodom ternyata penduduk kota itu sangat jahat dan berdosa kepada Tuhan (Kejadian 13:13). "Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: 'Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya'" (Kejadian 18:20)
Salah satu dosa terbesar yang dilakukan penduduk Sodom dan Gomora adalah dosa perzinahan terutama dosa penyimpangan seks sesama jenis atau homo seksual. Dari kata Sodom-lah kemudian muncul kata "sodomi" yaitu hubungan seks antara pria dengan pria.
Terkait kejahatan penduduk Sodom dan Gomora, Abraham pernah melakukan doa syafaat kepada Tuhan agar Tuhan tidak menghukumnya. Abraham bertanya kepada Tuhan, apakah tuhan akan melenyapkan orang benar bersama orang fasik? Tuhan menjawab: "tidak".