Tidak berakhir sampai disitu, kemudian tagar: Percuma Ada Polisi, Percuma Lapor Polisi, Satpam BCA Gantikan Polisi, dsb yang menggambarkan buruknya kinerja polisi mungkin dikuatirkan akan semakin membuat masyarakat kebingungan dan semakin sulit membedakan mana sebenarnya polisi sungguhan, apakah Satpam atau Polisi?
Jika hal itu yang terjadi seharusnya bukan seragam coklat "tanah dan kayu" Satpam yang perlu diganti tetapi kinerja kepolisian dan polisi yang seharusnya benar-benar dievaluasi dan diperbaiki dan istilah "potong kepala" terhadap pimpinan yang "busuk" benar-benar dijalankan Kapolri.
Saya pikir Satpam sudah terlanjur bangga dengan seragam coklat "tanah dan kayu" dan mereka kelihatan sangat gagah dengan seragam tersebut dan tolong jangan diganti.
Jika diganti dengan seragam krem-coklat yang dikatakan mirip dengan seragam kepolisian India menurut saya itu sebuah degradasi. Bukankah lewat tayangan film-film India sering digambarkan bahwa pelayanan polisi India sangat buruk, korup dan selalu terlambat dalam memberikan pelayanan?Â
Dan kalau boleh jujur, manakah lebih baik antara pelayanan Polisi India atau Polisi Indonesia/rs
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H