"Dalam sains, rumus merupakan hukum atau patokan yang merupakan simpulan atau generalisasi dari serangkaian uji coba berulang yang dilakukan dengan teliti dan memperhatikan kaidah berpikir ilmiah," saya mencoba menjelaskan sesederhana mungkin.
"Tetapi ingat, dalam prakteknya hukum sains juga mengalami beberapa penyimpangan, teori tidak sepenuhnya sesuai dengan fakta di lapangan. Misalnya untuk persamaan gas ideal: PV=nRT, itu hanya berlaku untuk gas ideal dan tidak berlaku untuk gas tak ideal," kata saya melebar.
"Lain lagi halnya dengan rumus kehidupan, manusia tidak dapat meng-copy-paste sukses orang lain. Manusia hanya bisa berikhtiar, berusaha dengan sekuat tenaga sambil berdoa memohon kehidupan yang lebih baik kepada Tuhan dan Tuhan jugalah yang menentukannya. Itu terlalu rumit untuk dijelaskan," kata saya sebelum semakin melebar kemana-mana.
Sekejap saja saya teringat kepada teman-teman sekelas di SMP dulu. Beberapa diantara mereka yang berasal dari keluarga sederhana dengan "otak pas-pasan" dan seakan-akan tidak mempunyai masa depan tetapi justeru sekarang mereka memiliki kehidupan yang lumayan sukses dan sangat jauh di luar dugaan.
Sementara beberapa diantara mereka yang dikemudian hari diharapkan akan menjadi orang-orang besar justru melempem dengan kehidupan yang pas-pasan.
Tetapi itulah kehidupan, manusia hanya bisa berikhtiar untuk kehidupan yang lebih baik tetapi bagaimanapun saya masih yakin bahwa "Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H