Bangsa Indonesia tahu betul bagaimana rasanya dijajah. Jika dihitung sejak kedatangan bangsa Portugis (1509-1595), Spanyol (1521-1692), Belanda (1602-1942), Perancis (1806-1811), Inggris (1811-1816) dan Jepang (1942-1945), maka secara keseluruhan bangsa Indonesia pernah dijajah bangsa Eropa dan Jepang lebih kurang 436 tahun atau 4 abad 36 tahun.
Bisa dibayangkan bagaimana selama itu bangsa Indonesia diperbudak. Hasil buminya dikuras, rakyatnya ditindas, tenaganya diperas dan terus dilakukan pembodohan serta adu domba. Agar rakyat Indonesia tidak pernah berpikir untuk merdeka. Dan tidak pernah bersatu untuk mengusir penjajah.
Itulah mengapa setelah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, para pendiri bangsa ini dengan tegas menyatakan sikapnya yang anti terhadap penjajahan, seperti tertuang pada alinea pertama Pembukaan UUD 1945:Â
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilanÂ
Juga pada alinea keempat ditegaskan bahwa bangsa Indonesia pro aktif dalam ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi: "... dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial..."
Bangsa Indonesia sangat membenci dan mengutuk segala bentuk penjajahan. Bangsa Indonesia cinta perdamaian tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia menghormati kedaulatan bangsa lain tetapi sangat membenci dan mengutuk segala bentuk penjajahan oleh bangsa manapun terhadap bangsa apapun.
***
Jika Anda bertanya: Bagaimana penjajahan bisa terjadi dan sudahkah semua bangsa merdeka?
Menurut saya penjajahan adalah hal yang alami dan bahkan sangat alami. Sealami Asinaria karya Plautus yang menyebutkan bahwa manusia adalah Homo Homini Lupus Est. Sebuah istilah dalam bahasa Latin yang artinya: "Manusia adalah serigalanya manusia" atau "manusia adalah serigala bagi manusia lainnya".
Masih kurang jelas? Serigala adalah hewan buas pemangsa hewan lemah lainnya. Serigala pada umumnya hanya memakan hewan lainnya seperti domba dan kambing. Kecuali terpaksa harus memakan serigala lainnya karena hewan lain tidak ada lagi.
Tetapi berbeda dengan manusia. Manusia memangsa manusia lainnya. Yang kuat memakan yang lemah dan yang lemah menjadi santapan. Yang licik menipu yang dungu dan yang dungu menjadi bulan-bulanan. Yang pintar menjajah yang bodoh dan yang bodoh selamanya akan menjadi budak.