Kedua karena kendala teknis berupa kerusakan perangkat keras seperti mesin atau kerusakan bagian-bagian dari pesawat yang tidak dapat dikendalikan dan diprediksi sebelumnya.Â
Juga karena kegagalan perangkat lunak (sistem komputer) pesawat yang tidak berfungsi sehingga pesawat hilang kendali dan ada juga yang sampai menyebabkan tabrakan pesawat di udara.
Ketiga karena faktor alam seperti cuaca ekstrem, angin badai/turbulensi, kabut, salju, karena sambaran petir, bahkan bisa juga karena hadangan gerombolan burung yang bermigrasi ke daerah tertentu.
Keempat karena sabotase atau pembajakan pesawat oleh kelompok teroris. Atau bahkan juga karena terkena tembakan peluru kendali (rudal), yang disengaja atau karena nyasar.
Menurut data dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), terdapat rata-rata 1 kecelakaan dari setiap 2,86 juta penerbangan. Dan berdasarkan statistik dari flightdeckfriend.com, Faktor utama kecelakaan pesawat disebabkan pilot (55 persen), kerusakan mekanikal pesawat (17 persen), cuaca (13 persen), sabotase (8 persen) dan 7 persen lainnya (ATC, Ground Handling, tidak diketahui).
Walaupun demikian pesawat terbang masih merupakan moda transportasi yang paling aman digunakan di seluruh dunia, dengan tingkat kecelakaan yang paling rendah. Masih takut bepergian dengan pesawat terbang?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI