Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Idham Azis, Kapolri Kalem "Menghanyutkan" yang Gagal 2 Kali Masuk AKABRI

9 Januari 2021   18:37 Diperbarui: 9 Januari 2021   18:42 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak dibentuk pada 29 September 1945 setelah Indonesia merdeka, hingga sekarang (9/1/2021), negara kita telah memiliki 24 nama yang pernah menjabat sebagai pimpinan tertinggi di institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang sekarang dikenal sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

Dimulai dengan Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo (1945-1959), Soekarno Djojonegoro (1959-1963), Soetjipto Danoekoesoemo (1963-1965), Soetjipto Joedodihardjo (1965-1968), Hoegeng Imam Santoso (1968-1971), Mohamad Hasan (1971-1974).

Kemudian dilanjutkan Widodo Budidarmo (1974-1978), Awaluddin Djamin (1978-1982), Anton Soedjarwo (1982-1986), Mochammad Sanoesi (1986-1991), Kunarto (1991-1993), Banurusman Astrosemitro (1993-1996), Dibyo Widodo (1996-1998).

Setelah dipisahkan dari ABRI di era reformasi: Roesmanhadi (1998-2000), Roesdihardjo (2000-2000), Surojo Bimantoro (2000-2001), Da'i Bachtiar (2001-2005), Sutanto (2005-2008), Bambang Hendarso Danuri (2008-2010), Timur Pradopo (2010-2013), Sutarman (2013-2015), Badrodin Haiti (2015-2016), Tito Karnavian (2016-2019) dan sekarang Idham Azis (2019-2021).

Dan jika Anda bertanya, dari ke-24 nama tersebut siapakah Kapolri yang paling kalem tetapi "menghanyutkan"? Saya tidak mengetahui banyak tentang pejabat sebelum dan setelahnya, tetapi saya akan menjawab: Idham Azis.

Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, secara resmi dilantik sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) ke-24 pada 1 November 2019, menggantikan Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Idham Azis merupakan salah seorang putra terbaik Bugis yang dilahirkan dari pasangan Abdul Azis Halik dan Tuti Pertiwi, di Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963. Itu berarti pada 30 Januari 2021, Idham Azis akan genap berusia 58 tahun dan memasuki masa pensiun.

Hampir semua jabatan penting di institusi kepolisian mulai dari yang terendah hingga yang paling tinggi sudah pernah diduduki beliau. Mulai dari Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Dayeuhkolot (1991) hingga kemudian menjadi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya (2017-2019) dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (2019).

Berbagai penghargaan berupa tanda kehormatan dan bintang jasa sudah pernah diterimanya. Mulai dari Bintang Bhayangkara Pratama hingga Bintang Bhayangkara Nararya. Dari Satyalancana Kesetiaan hingga Satyalancana Dharma Nusa.

Sedangkan beberapa kasus besar yang pernah ditanganinya dengan tuntas, diantaranya: Bom Bali II (2005), Mutilasi Siswa Kristen Poso (2005), Operasi Antiteror Bareskrim Polri di Poso (2005-2007), Operasi Camar Maleo (2014-2016) dan Operasi Tinombala (2016).

Tetapi tahukah Anda bahwa dibalik sukses besar dalam perjalanan karirnya hingga kemudian menjadi pucuk pimpinan Polri, Idham Azis pernah gagal tes masuk kepolisian?

Menurut biografinya di Wikipedia.org, Idham Azis tercatat 2 kali gagal dalam tes masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). Setelah menamatkan sekolah di SMA 1 Kendari pada 1982, Idham gagal tes dalam 2 kali kesempatan dan baru pada kesempatan ketiga pada 1988 akhirnya beliau diterima sebagai bagian dari AKABRI.

Mungkin hal ini menjadi salah satu yang membentuk Idham Azis menjadi sosok yang pantang menyerah, tetap kalem serta rendah hati. 

Wajahnya selalu kelihatan tenang dan tidak banyak berbicara termasuk di media. Seakan-akan tidak tahu apa-apa tetapi menghanyutkan hingga di akhir jabatannya, Rizieq Shihab masuk penjara dan FPI secara resmi dibubarkan.

Semoga Kapolri pengganti berikutnya lebih baik atau paling tidak setara dengan Idham Azis, sehingga Kepolisian Republik Indonesia menjadi Rastra Sewakotama, Abdi Utama bagi Nusa dan Bangsa, bravo Polri. (RS/dari Wikipedia dan berbagai sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun