Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

PKS Tuduh Tri Rismaharini Pencitraan untuk Kursi DKI-1?

5 Januari 2021   13:53 Diperbarui: 6 Januari 2021   06:39 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mensos Tri Rismaharini dan politisi PKS Bukhori Yusuf (foto : Tribunnews.com)

Dan jika blusukan dianggap sebagai "pencitraan" apakah ada yang salah dengan kata pencitraan? Apakah pencitraan itu denotasi atau konotasinya negatif?

Sama sekali tidak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pencitraan adalah proses atau cara membentuk citra mental diri. 

Pencitraan berbeda dengan kemunafikan. Jika pencitraan bertujuan membentuk citra dir dan menunjukkan citra itu kepada khalayak tetapi sebaliknya kemunafikan adalah kepura-puraan yang bertujuan mengelabui dan menipu.

Disaat banyak pemimpin atau tokoh yang munafik salah satunya dengan memperalat agama untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan, Risma justru melakukan hal sebaliknya. 

Risma ingin menunjukkan bagaimana sesungguhnya citra seorang pemimpin, "melayani bukan dilayani", "berbuat bukan hanya ceramah dengan menata kata-kata".

Bukhori mungkin hanya memikirkan syahwat kekuasaan, sedangkan Risma tidak. Bukhori bisa saja menginginkan kursi DKI-1 tetapi bagi Risma jabatan itu adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat dan kepada Tuhan yang mempercayakan jabatan itu. (RS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun