Tadi malam (24/12/2020) sekitar pukul 22.00 WIB pada malam Natal yang syahdu, karena tidak dapat pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga besar, saya berinisiatif mengumpulkan mereka lewat teleconfrence. "Paling tidak sekedar mengobrol sebagai pengobat rindu," pikirku.
Pertama saya menghubungi mamaku, seorang janda yang sudah berumur 72 tahun, kemudian disambungkan ke abang Pak Anri di Tanjungbalai Karimun, abang Pak Antoni di Medan, adik Pak Vero di Lhokseumawe, abang sepupu Pak Beni di Hadataran dan yang terakhir abang sepupu Pak Andreas di Jakarta.
Pertama-tama secara bergantian kami saling mengucapkan selamat natal satu sama lain sambil menyelipkan doa terbaik di Natal 2020 ini serta harapan di tahun baru 2021 yang tinggal 7 hari lagi. Kemudian dilanjutkan dengan saling menanyakan kabar dan suasana malam Natal di tempat masing-masing.
Satu persatu dimulai dari saya sendiri menceritakan suasana malam natal di daerah kami yang terasa sepi akibat dari Covid-19, kemudian dilanjutkan dengan yang lainnya. Pada intinya sama, suasananya jauh lebih sepi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi masih bersyukur karena semuanya diberikan kesehatan kecuali keluarga Pak Andreas.
Pak Andreas, Besli Sipahutar menceritakan bahwa ia baru saja mendapatkan pesan melalui WhatsApp dari pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Isi pesannya adalah agar Jumat pagi (25/12/2020) pukul 09.00 mereka hadir di RSCM karena sudah ada kamar yang kosong.
Nuel ank kedua mereka akan menjalani rawat inap di sana hingga 1 Januari 2021. Rencananya Nuel akan menjalani kemoterapi beberapa kali lalu dilanjutkan dengan operasi pengangkatan ginjal sebelah yang sudah digerogoti tumor. Lalu dikemoterapi kembali untuk membunuh sel-sel tumor yang masih mungkin masih tersisa.
Ini merupakan tindak lanjut dari proses panjang yang harus dilalui Nuel setelah hasil dua kali CT-scan di RSCM dan RS Mitra Keluarga Cibubur, ia dipastikan mengidap kanker ginjal stadium III. Sudah sejak Oktober 2020 lalu Besli bolak-balik ke klinik dan beberapa rumah sakit diantaranya: RS Permata Bekasi, RS Jatisampurna Bekasi, RSUD Bekasi, RS Polri Kramat Jati, RS Mitra Keluarga dan RSCM dalam rangka pemeriksaan dan pengobatan Nuel.
"Tahun ini benar-benar cobaan yang sangat-sangat berat bagi saya, saya tidak pernah membayangkan harus merayakan Natal dan tahun baru di rumah sakit, menghadapi penyakit yang sangat berat pula," kata Besli sambil menangis.
"Tapi saya percaya, Tuhan tidak akan membiarkan saya sendiri dan Tuhan tidak akan selamanya membiarkan keluarga kami terus menderita seperti ini. Suatu saat Tuhan pasti akan memberikan sukacita dan kebahagiaan buat saya dan keluarga," katanya melanjutkan.
Besli terus meminta dukungan doa dari kami khususnya dari mamak. "Terus bawa dalam doa pahoppumu ini ujing, saya yakin dia pasti sembuh," katanya sama mamaku yang merupakan adik kandung dari mamanya yang sudah almarhumah.
Kemudian kami semua tanpa kecuali memberikan kata-kata pengguatan kepadanya. Saya berpesan agar dia senantiasa berpegang dan berharap kepada Tuhan. "Ini semua atas sepengetahuan Tuhan dan Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan keluar kepadamu," kata saya sambil mengutip 1 Korintus 10:13 yang bunyinya:
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
"Terutama tetap jaga kesehatan jangan sampai sakit, kalau sampai jatuh sakit bagaimana lagi?" kataku melanjutkan.
***
Sepertinya tema Natal Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) tahun ini: "Mereka Akan Menamakan Dia Imanuel" yang tertulis dalam Matius 1:23, sangat tepat untuk keluarga Besli Sipahutar.
Kata Imanuel muncul 3 kali dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian baru, yakni dalam Kitab: Yesaya 7:14, Yesaya 8:8 dan Matius 1:23. Yesaya 7:14 merupakan nubuatan akan kelahiran Imanuel yaitu Yesus Kristus, sedangkan Matius 1:23 adalah sebagai penggenapan dari Kitab Yesaya.
'"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --- yang berarti: Allah menyertai kita' (Matius 1:23).
Imanuel artinya "Tuhan menyertai kita". Tidak hanya diwaktu senang dan dalam keadaan baik-baik saja tetapi dalam segala situasi dan kondisi, Tuhan tak pernah meninggalkan umatnya termasuk keluarga Besli Sipahutar.
Tuhan selalu hadir dimana saja termasuk di rumah sakit untuk menyertai keluarga Besli Sipahutar. Untuk memberikan kekuatan dan sukacita yang melampaui segala akal sehingga keluarga Besli akan sanggup menghadapi semua pencobaan ini dan Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan keluar kepada keluarga Besli dan kesembuhan kepada Nuel.
Kepada saudara-saudaraku dan semua handaitolan, kami mohon agar senantiasa berdoa untuk keluarga Besli semoga diberikan kesehatan, kekuatan dan sukacita, dan juga agar Tuhan memberikan kesembuhan kepada Nuel.
Jika sekiranya diantara saudara-saudara dan handaitolan ingin berbagi cerita tentang pengalaman menghadapi tumor, atau barangkali ada yang ingin membantu dari segi materi, silahkan hubungi saya di kolom komentar(RS)
Terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H