Tahun "pandemik" 2020 ini benar-benar menjadi tahun yang sangat berat dan penuh perjuangan bagi pasangan Keluarga Besli Sipahutar dan istrinya Sarma Nainggolan.
Air mata belum lagi kering karena anak ketiga, puteri cantik mereka meninggal saat dilahirkan pada 15 Maret 2020 lalu, sekarang mereka kembali harus menghadapi kenyataan yang sangat pahit setelah hasil pemeriksaan CT-scan di RSCM memastikan bahwa anak kedua mereka Imanuel Sipahutar (Nuel) positif mengidap kanker ginjal.
Menghadapi kenyataan yang seakan-akan seperti mimpi, Besli Sipahutar sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai karyawan biasa di sebuah perusahaan swasta mengatakan bahwa dia sudah ikhlas dan pasrah dengan kemungkinan terburuk sekalipun.
"Saya akan berusaha semampu saya untuk membawa Nuel berobat hingga sembuh, tetapi jika Tuhan berkehendak lain saya juga sudah siap untuk kemungkinan terburuk sekalipun. Saya ikhlas dan pasrah. Saya yakin Tuhan tidak akan membiarkan saya terus menderita seperti ini," kata Besli dengan meneteskan air mata.
Melalui sambungan telepon pada 19 Oktober 2020 yang lalu, Besli menceritakan kronologis awal mula Nuel sakit hingga kemudian divonis mengidap kanker ginjal.
Awalnya Nuel mengeluh sakit saat buang air kecil. Kemudian Besli menemani Nuel ke kamar mandi dan memperhatikan air seninya dan rupanya Nuel "kencing darah".
Kuatir dengan keadaan Nuel, Besli membawanya ke Praktek Dokter Spesialis Anak. Dan setelah diperiksa, dokter mengatakan bahwa tidak ada penyakit serius. Tetapi untuk lebih meyakinkan, dokter memberikan surat rujukan ke RS Jatisampurna Jl. Studio ANTV Bekasi.
Di RS Jatisampurna dilakukan pemeriksaan urin di Laboratorium dan menurut dokter, Nuel mengalami "infeksi saluran kemih". Dokter memberikan obat dan setelah diminum, kencing darah itu "sembuh" hingga hari ini.
Tetapi kira-kira seminggu kemudian, Nuel kembali mengeluhkan rasa sakit di bagian bawah rusuk sebelah kanan. Nuel sering kelihatan lemas, mudah lelah dan tidak bisa lagi bermain dengan teman-temannya seperti biasanya.
Setelah itu nafsu makan dan minum Nuel menurun drastis. Walaupun dipaksa, Nuel sangat berat untuk menelan makanan maupun meneguk air minum. Perlahan badan Nuel berangsur kurus dan kemudian nampak jelas di bagian bawah rusuk sebelah kanan benjolan seperti telur dan jika disentuh terasa keras.
Besli kembali membawa Nuel ke sebuah klinik. Tetapi menurut pemeriksaan tenaga medis di klinik tersebut, Nuel hanya masuk angin biasa. Tetapi untuk lebih meyakinkan lagi, Nuel dirujuk ke RS Permata Bekasi.
Di RS Permata Bekasi, Nuel menjalani pemeriksaan USG. Dan menurut dokter, hasil USG, menunjukkan bahwa terdapat "massa" (tumor) pada ginjal Nuel. Tetapi untuk lebih meyakinkan lagi, kembali Nuel dirujuk ke RS Jati Asih Bekasi untuk menjalani USG dan hasil harus ditunggu satu minggu kemudian.
Setelah 1 minggu atau tepatnya pada 19 Oktober 2020, hasil USG di RS Jati Asih meyakinkan bahwa ada tumor pada ginjal Nuel dan menurut perkiraan dokter panjangnya kira-kira 7 cm. Untuk pengembangan yang lebih intensif, Nuel kembali dirujuk ke RSUD Bekasi untuk menjalani CT-scan.
Tetapi setibanya di RSUD Bekasi pada hari Selasa pagi 20 Oktober 2020, Nuel langsung dirujuk ke RSCM dengan alasan fasilitas di RSCM jauh lebih lengkap.
Keesokan harinya Rabu 21 Oktober 2020 dengan harapan agar cepat sembuh, Besli membawa Nuel ke RSCM. Setibanya disana Nuel menjalani serangkaian pemeriksaan dan dokter mengatakan bahwa Nuel baru bisa melakukan pemeriksaan CT-scan pada tanggal 20 November 2020 atau satu bulan lagi.
Ini merupakan suatu penantian yang sangat lama dan melelahkan tetapi apa daya Besli tidak mempunyai biaya untuk berobat sendiri dan hanya mengandalkan Kartu BPJS yang terkesan ribet.
Ditengah penantian yang melelahkan, pada 11 November 2020, Nuel terpaksa harus dilarikan ke RS Polri Kramat Jati karena mengalami demam tinggi dan tidak turun-turun. Nuel juga tidak mau makan dan minum sehingga harus dirawat inap selama 2 hari.
Setelah melalui penantian yang sangat panjang, akhirnya pada 20 November 2020, Nuel menjalani pemeriksaan CT-scan di RSCM tetapi kembali harus menunggu hasilnya 5 hari berikutnya.
Pada hari Rabu 25 November 2020 hasil CT-scan pun keluar dan kembali menyatakan bahwa Nuel memang benar-benar mengidap kanker di ginjal tetapi dokter belum bisa meyakinkan apakah pas pada ginjal, menempel atau di luar ginjal.
Untuk itu katanya Nuel harus menjalani tes ini-itu tetapi jadwalnya tidak jelas. Tindakan apapun juga yang akan dijalani Nuel, apakah akan dioperasi, dicemoteraphy dan sebagainya, semuanya serba gelap.
Melihat keadaan Nuel yang semakin memburuk dan perutnya yang semakin membesar, sebagai seorang ayah Besli mengalami stress berat. Ingin rasanya Besli membawa anaknya ke RS terbaik dengan biaya sendiri tetapi darimana dia mendapatkan biayanya?
Pernah saya menawarkan agar biaya perobatan Nuel dibuat ke aplikasi kita bisa tetapi Besli tidak mau dituduh memperalat penyakit anaknya untuk memperoleh uang.
"Saya tidak menginginkan uang tetapi saya menginginkan kesembuhan anak saya. Saya tidak mau dituduh memperalat penyakit Nuel untuk mendapatkan uang, saya hanya ingin anak saya sembuh," katanya sambil menangis.
Kepada pembaca saya mewakili Besli Sipahutar, dengan sepenuh hati meminta bantuan doa agar muzizat dari Tuhan kiranya menyembuhkan penyakit Nuel. Dan kepada Besli dan istrinya diberikan kekuatan, ketabahan dan kebijaksanaan menghadapi penyakit ini.
Dan jika saudara mempunyai saran, apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti ini, kami sangat mengharapkan masukan dari saudara semua.
Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H