Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Imanuel Sipahutar Divonis Kanker Ginjal, Kami Sudah Pasrah

15 Desember 2020   01:12 Diperbarui: 15 Desember 2020   07:00 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Imanuel Sipahutar, bagian perut sebelah kanan terus membesar akibat kanker ginjal yang dideritanya/dok. pribadi

Tetapi kira-kira seminggu kemudian, Nuel kembali mengeluhkan rasa sakit di bagian bawah rusuk sebelah kanan. Nuel sering kelihatan lemas, mudah lelah dan tidak bisa lagi bermain dengan teman-temannya seperti biasanya.

Setelah itu nafsu makan dan minum Nuel menurun drastis. Walaupun dipaksa, Nuel sangat berat untuk menelan makanan maupun meneguk air minum. Perlahan badan Nuel berangsur kurus dan kemudian nampak jelas di bagian bawah rusuk sebelah kanan benjolan seperti telur dan jika disentuh terasa keras.

Besli kembali membawa Nuel ke sebuah klinik. Tetapi menurut pemeriksaan tenaga medis di klinik tersebut, Nuel hanya masuk angin biasa. Tetapi untuk lebih meyakinkan lagi, Nuel dirujuk ke RS Permata Bekasi.

Di RS Permata Bekasi, Nuel menjalani pemeriksaan USG. Dan menurut dokter, hasil USG, menunjukkan bahwa terdapat "massa" (tumor) pada ginjal Nuel. Tetapi untuk lebih meyakinkan lagi, kembali Nuel dirujuk ke RS Jati Asih Bekasi untuk menjalani USG dan hasil harus ditunggu satu minggu kemudian.

Bersama ibunya ketika dirawat di RS Polri Kramat jati/dok. pribadi
Bersama ibunya ketika dirawat di RS Polri Kramat jati/dok. pribadi

Setelah 1 minggu atau tepatnya pada 19 Oktober 2020, hasil USG di RS Jati Asih meyakinkan bahwa ada tumor pada ginjal Nuel dan menurut perkiraan dokter panjangnya kira-kira 7 cm. Untuk pengembangan yang lebih intensif, Nuel kembali dirujuk ke RSUD Bekasi untuk menjalani CT-scan.

Tetapi setibanya di RSUD Bekasi pada hari Selasa pagi 20 Oktober 2020, Nuel langsung dirujuk ke RSCM dengan alasan fasilitas di RSCM jauh lebih lengkap.

Keesokan harinya Rabu 21 Oktober 2020 dengan harapan agar cepat sembuh, Besli membawa Nuel ke RSCM. Setibanya disana Nuel menjalani serangkaian pemeriksaan dan dokter mengatakan bahwa Nuel baru bisa melakukan pemeriksaan CT-scan pada tanggal 20 November 2020 atau satu bulan lagi.

Ini merupakan suatu penantian yang sangat lama dan melelahkan tetapi apa daya Besli tidak mempunyai biaya untuk berobat sendiri dan hanya mengandalkan Kartu BPJS yang terkesan ribet.

Ditengah penantian yang melelahkan, pada 11 November 2020, Nuel terpaksa harus dilarikan ke RS Polri Kramat Jati karena mengalami demam tinggi dan tidak turun-turun. Nuel juga tidak mau makan dan minum sehingga harus dirawat inap selama 2 hari.

Keluarga Besli Sipahutar dan Sarma Nainggolan, Nuel digendong ibunya/dok. pribadi
Keluarga Besli Sipahutar dan Sarma Nainggolan, Nuel digendong ibunya/dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun