Setelah menyerahkan diri pada hari Sabtu 12 Desember 2020 pukul 10.27 WIB ke Polda Metro Jaya, dan setelah menjalani pemeriksaan lebih kurang 12 jam oleh tim penyidik terkait pelanggaran protokol kesehatan, akhirnya Habib Rizieq resmi ditahan selama 20 hari ke depan.
Dikawal anggota kepolisian, Rizieq Shihab keluar dari pintu belakang gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya  sekitar pukul 00.23 WIB menuju mobil tahanan, untuk selanjutnya di bawah ke rumah tahanan (Rutan) Reskrim Narkoba Polda Metro Jaya.
Alasan penahanan Rizieq Shihab sangat jelas. Pertama karena Imam Besar FPI ini ditetapkan menjadi tersangka dengan ancaman hukuman pidana penjara di atas 5 tahun. Dan yang kedua, agar Rizieq Shihab tidak melarikan diri, tidak menghilangkan barang bukti atau mengulangi perbuatannya.
Satu pemandangan umum untuk seorang tahanan jika dipakaikan rompi tahanan berwarna ungu dalam keadaan tangan terborgol. Tetapi menjadi lain ketika seorang Rizieq mengangkat kedua tangannya yang terborgol sambil mengancungkan kedua jempolnya. Kira-kira apa pesan yang ingin disampaikan Rizieq Shihab?
***
Komunikasi massa merupakan proses penyampaian pesan kepada massa atau publik yang bertujuan untuk mempengaruhi psikologi massa Hubungan komunikasi dengan psikologi massa selanjutnya melahirkan sebuah teori baru yang disebut "psikologi komunikasi".Â
Komunikasi massa bersifat tidak langsung, terbuka dan satu arah. Karenanya akan timbul berbagai persepsi dan penafsiran dari publik sebagai penerima pesan. Tetapi tujuan si pemberi pesan tidak lain tidak bukan adalah untuk mempengaruhi pikiran, perasaan dan tindakan.
Misalnya ketika melihat Rizieq Shihab mengangkat kedua tangannya dalam keadaan terborgol, tentu saja ada yang merasa senang dan ada yang merasa iba, ada yang tertawa dan ada menangis histeris. Demikian juga ketika Rizieq Shihab mengancungkan kedua jempolnya, kira-kira pesan apa yang ingin dia sampaikan?
Menurut penulis, ketika mengangkat tangannya dan memperlihatkan kabel ties yang sedang memborgol kedua pergelangannya, Rizieq Shihab seolah-olah ingin menyampaikan pesan ke publik "Ini lo saya s(udah) taat hukum, menyerahkan diri kepada polisi, diperiksa dan kemudian diborgol, sama seperti tahanan lainnya, di mata hukum semuanya diperlakukan sama," kira-kira demikian.
Tetapi bisa saja timbul persepsi lain dari penerima pesan, seolah-olah Rizieq Shihab ingin menyampaikan bahwa imam besar dan ulama mereka sedang dikriminalisasi diborgol dan diperlakukan seperti "penjahat". Dan persepsi seperti ini bisa menimbulkan reaksi beragam.
Terkait kedua jempolnya yang terancung? Khalayak umumnya mengetahui bahwa jempol terancung ke atas bermakna "bagus" dan dua jempol berarti "bagus, bagus atau sangat bagus". Tetapi masalahnya adalah kepada siapa kedua jempol tersebut ditujukan. Kepada polisi, dirinya sendiri atau kepada pendukungnya? Dan apakah kedua jempol tersebut tulus atau sindiran?
Semuanya kembali kepada persepsi publik. Tetapi menurut penulis, kedua jempol tersebut secara tulus ditujukan kepada dirinya yang kesatria dan taat hukum serta kepada pendukungnya yang menahan diri tidak berkerumun memberikan dukungan kepadanya.
Atau bisa juga kepada polisi tetapi berupa sindiran halus. Tetapi kira-kira maknanya seperti apa ya? (RS/dari berbagai sumber)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H