Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Perlukah Dialog 4 Mata Jokowi-Rizieq Shihab?

10 Desember 2020   11:03 Diperbarui: 11 Desember 2020   08:58 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Jokowi-Rizieq Shihab harus berdialog lantas kedudukan mereka masing-masing sebagai apa? Apakah dalam posisi Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia yang sah dan Rizieq Shihab sebagai Ulama atau sebagai Imam Besar FPI?

Apakah Rizieq Shihab mengakui Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia? Jika ya, tentu Rizieq Shihab harusnya menghormati Jokowi sebagai simbol negara dan tidak perlu mencaci makinya dengan sebutan "jokodok" seperti dalam beberapa rekaman videonya.

Dan sebaliknya apakah Jokowi mengakui Rizieq Shihab sebagai Ulama? Saya tidak bisa menjawabnya hanya setahu saya ulama itu adalah orang yang ahli dalam pengetahuan agama, dalam perkataan dan perbuatannya serta dapat mengayomi dan membimbing umat dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat dan bernegara.

Bagaimana dalam kedudukan Rizieq Shihab sebagai Imam Besar FPI? Setahu saya FPI pernah terdaftar sebagai ormas di Kementerian Dalam Negeri tetapi status terdaftarnya sudah berakhir pada Juni 2019 dan hingga saat ini belum diperpanjang. Kenapa belum diperpanjang karena terbentur dalam hal-hal mendasar dan salah satunya adalah masalah ideologi.

Menurut saya, sama seperti kita semua, sebagai masyarakat Indonesia tidak masalah jika suatu saat Rizieq berdialog dengan Jokowi mengenai hal-hal apa saja yang menyangkut kebaikan bangsa ini. Tetapi saatnya bukan sekarang, waktunya tidak tepat.

Rizieq Shihab harus berlaku sebagai warga negara yang baik, mengakui kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia dan harus berani mengakui segala kesalahannya serta meminta maaf atas caci-maki yang pernah diucapkannya kepada presiden dan aparat keamanan bangsa ini.

Setelah itu Rizieq Shihab juga harus berani dengan kesatria menghadapi permasalahan hukum yang sedang menderanya. Jika bersalah silahkan dihukum dan jika tidak bersalah silahkan dibebaskan, dalam hal ini tidak ada dialog.

"Ini bukan masalah politik tetapi masalah hukum"

(rs/dari berbagai sumber)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun