Pada masa ini pulalah puncak Adian yang sangat terjal itu dikeruk/diturunkan hingga lebih dari 6 meter untuk mengurangi kecuramannya.Â
Tetapi momen yang paling berkesan pada masa Bupati Nikson Nababan adalah ketika akhir 2017 jaringan listrik PLN berhasil tersambung ke kapung kami dan mulai menyala persis saat penduduk kampung kami merayakan natal kelahiran Sang Juru Selamat Dunia pada malam 24 Desember 2017.Â
Lagi-lagi hal ini membuat penduduk kampung kami tercengang kagum bukan kepalang dan itulah alasannya mengapa masa itu saya sebut sebagai Zaman Listrik.
Setelah ketiga masa itu selesai penduduk kampung berharap kedepannya kondisi jalan akan semakin bertambah baik seiring dengan perkembangan pembangunan, dari pengerasan, pengaspalan curah hingga suatu saat akan di hot mix.Â
Tetapi yang terjadi kemudian justru sebaliknya seperti yang telah saya ceritakan di atas. Kondisi jalan kembali rusak parah dan hampir seperti sedia kala walaupun masih tetap dapat dilalui kendaraan roda dua dengan nafas ngosngosan.
Kami dari kumpulan anak rantau yang tergabung dalam grup facebook HAMARS singkatan dari Hadataran Marsada atau kumpulan anak rantau dari 3 kampung Hadataran-Hapesong-Paratusan yang dibentuk oleh Jago Hutajulu, terus melakukan segala upaya.Â
Salah satunya adalah dengan secara terus-menerus mengunggah foto-foto kondisi jalan di kampung kami dengan tujuan untuk menarik perhatian pemerintah kabupaten hingga pemerintah pusat atau pihak-pihak lain yang terbeban untuk membantu kami.
Dan hasilnya di awal tahun 2020 muncul harapan baru ketika Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PUPR) Kabupaten Tapanuli Utara, Ir. Anggiat Rajaguguk dan anggota DPRD Tapanuli Utara dari Partai Gerindra, Sahat Sibarani, SE turun ke Hadataran untuk meninjau langsung lokasi pembangunan jembatan seilai Rp 1 milyar yang berasal dari APBD Tapanuli Utara Tahun Anggaran 2020 (mitrabhayangkara.com 2/2/2020).Â
Lebih lanjut dalam akun facebooknya Sahat Sibarani, SE mengatakan bahwa ada tambahan dana sebesar Rp 600 juta yang dialokasikan untuk perkerasan jalan dari Parsosoran ke Hadataran serta untuk memperbaiki jalan rusak dari Adian hingga ke kampung, termasuk untuk membuang gundukan tanah yang menyumbat di puncak Adian.Â
Mendengar berita baik itu, semua penduduk kampung dan juga kami dari kumpulan anak rantau sontak sumringah seakan-akan mendapatkan hadiah awal tahun yang tak ternilai harganya.