Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejauh Mana Koteka Perlu Dilestarikan?

8 Agustus 2019   14:03 Diperbarui: 8 Agustus 2019   23:49 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadinya orang tinggal di gua-gua, lalu beralih ke tenda, pondok-pondok kemudian ke rumah kayu hingga rumah batu. Demikian juga halnya dengan pakaiaan, yang tadinya tidak berpakaian, lalu memakai kulit kayu atau kulit hewan, hingga kemudian menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan kapas, wol, sutra, rayon, dsb.

Seiring dengan berkembangnya pendidikan antara lain pengetahuan tentang kesehatan dan masuknya agama yang memberikan pencerahan tentang etika, dsb, mungkin hal itulah salah satu alasan mengapa kemudian generasi muda Suku Dani tidak lagi menggunakan koteka.

Jika koteka disamakan dengan batik, saya pikir kedua properti itu jelas berbeda dari  segi bahan dan fungsinya. Koteka adalah pakaian yang terbuat dari kulit labu air yang berfungsi untuk menutup kemaluan laki-laki dalam budaya sebagian penduduk asli Papua.

Sedangkan pakaian batik terbuat dari kain yang fungsinya tidak hanya terbatas untuk menutupi kemaluan pria saja tetapi untuk menutup seluruh tubuh, baik pria maupun wanita.

Jika koteka ingin didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan dunia, saya pikir itu baik dan sah-sah saja. Tetapi mengajurkan generasi Suku Dani menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari sementara kita sendiri tidak mau menggunakannya dengan alasan karena itu bukan budaya kita, maka saya pikir itu sangat tidak adil.

(RS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun