Disebuah halaman Facebook bernama "Kopasus" disebutkan:Â
"... Jokowi hanya dihujat oleh pendukung Prabowo, tetapi lihatlah Prabowo kini diserang dan dihujat oleh pendukungnya sendiri.Â
Melihat lalu lintas medsos hari ini, Prabowo panen hujatan lebih banyak dari Jokowi karena keikhlasan Prabowo bertemu dengan Jokowi di MRT.Â
Ini fakta menunjukkan bahwa yang stres dan gila itu memang pendukungnya, bukan Prabowo, bukan Jokowi"
Memang banyak pendukung Prabowo yang kecewa karena beliau bertemu dengan Jokowi di MRT. Mereka kecewa karena Prabowo mengucapkan selamat kepada Jokowi sebagai bentuk pengakuan terhadap hasil pilpres yang selama ini mereka tuduh sebagai pilpres tercurang secara TSM.
Mereka kecewa karena Prabowo menyatakan siap membantu Jokowi dalam menjalankan tugasnya sebagai Presiden Republik Indonesia. Baik sebagai oposisi maupun sebagai chek and balance, Prabowo selalu siap jika dibutuhkan demi kejayaan Indonesia.
Mereka juga kecewa karena Jokowi dan Prabowo sepakat mengatakan tidak ada lagi 01 dan 02, tidak ada cebong dan kampret tetapi yang ada adalah Garuda Pancasila dan Merah-putih.
Tidak sedikit pendukung Prabowo yang marah lalu menghujat dan kemudian berpaling meninggalkan Prabowo. Itulah Prabowo dengan segala suka dan dukanya. Yang dahulu disanjung bag dewa tetapi sekarang direndahkan sebagai penghianat.
Mengapa Prabowo dihujat pendukungnya?
Jawabannya sangat sederhana dan ini beberapa alasannya:
Pertama, karena pendukung yang menghujat Prabowo itu sejatinya bukan pendukung Prabowo. Tetapi mereka adalah pendukung Habib Rizieq Shihab yang pura-pura mendukung Prabowo. Semua demi kepentingan imam besar mereka bukan untuk kepentingan Prabowo semata.
Mereka memberikan dukungan kepada Prabowo dengan harapan Prabowo menang lalu Habib Rizieq Shihab akan kembali ke tanah air. Dan segala tuntutan hukum yang dialamatkan kepadanya akan dicabut dan "nama baiknya" dipulihkan.
Kedua, karena pendukung yang menghujat Prabowo sejatinya adalah HTI yang telah dibekukan Presiden Jokowi karena dianggap bertentangan dengan Dasar Negara Pancasila dan UUD 1945.
Mereka berharap jika Prabowo menang maka organisasi mereka akan dilegalkan dan mereka bebas "berkeliaran" dengan faham khilafahnya. Mereka lupa bahwa Prabowo adalah seorang nasionalisme dan patriotisme yang anti terhadap orang atau kelompok yang anti terhadap Pancasila dan UUD 1945.
Ketiga, karena sejatinya pendukung Prabowo yang menghujat Prabowo adalah para koruptor, pengemplang pajak dan barisan sakit hati yang merasa sangat dirugikan Jokowi dengan segala ketegasannya. Mereka berharap Prabowo menang agar mereka semua bebas kembali berkeliaran di negeri ini seperti pada zaman orde baru.
Keempat, karena sejatinya pendukung Prabowo yang menghujat Prabowo adalah mereka yang tidak senang melihat negara ini maju tetapi menginginkan negara ini terpecah belah demi kepentingan jangka pendek mereka.
Kelima, karena sejatinya pendukung Prabowo yang menghujat Prabowo adalah "orang gila dan stress" yang mereka sendiri pun bingung mengapa mereka menghujat Prabowo dengan niat baiknya bertemu Jokowi.
Sekali lagi kita harus salut kepada Prabowo atas semua tindakan tegas yang diambilnya untuk bertemu dengan Jokowi. Tak perduli dia dihujat dan ditinggalkan pendukungnya, demi Negara Kesatuan Republik Indonesia beliau ikhlas menerimanya.
"Jokowi hanya dihujat pendukung Prabowo tetap Prabowo juga dihujat pendukungnya sendiri yang sebenarnya bukan pendukungnya"
(RS)/dari berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H