Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tak Masalah Kau Sebut Saya Kafir

5 Maret 2019   06:00 Diperbarui: 5 Maret 2019   16:58 2095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tidak memohon supaya Anda tidak memanggil saya kafir. Dan saya juga tidak memaksa supaya Anda menyebut saya kafir. Tetapi jika seandainya pun Anda memanggil saya kafir, saya tidak akan marah dan menganggapnya sebagai sebuah candaan atau sejenisnya. (RS)

Jika Anda menyebut saya kafir, itu sama sekali tidak masalah bagi saya. Demi Tuhan, saya tidak akan marah dan tidak merasa terganggu sedikitpun. 

Saya tidak melihatnya sebagai sesuatu hal yang serius untuk diperdebatkan. Apalagi dengan mencari dalil-dalil yang membuktikan bahwa saya bukan kafir? Itu sama sekali tidak ada gunanya dan saya anggap itu pekerjaan yang sia-sia.

Saya tidak sedikit pun merasa direndahkan jika disebut kafir. Nilai kemanusiaan, harga diri atau keimanan saya sama sekali tidak akan berkurang. Saya tidak akan masuk neraka jika Anda sebut kafir, juga tidak akan masuk surga jika Anda sebut bukan kafir.

Jadi mengapa saya harus marah?

Jadi saya tidak memohon kepada Anda supaya Anda tidak memanggil saya kafir. Dan saya juga tidak memaksa supaya Anda memanggil saya kafir. Tetapi jika seandainya pun Anda memanggil saya kafir, saya tidak akan marah, saya menganggap itu sebagai suatu candaan atau sejenisnya.

Mengapa saya sebut demikian?

Kata "kafir" itu memiliki definisi tersendiri  untuk setiap agama. Apalagi jika sudah ditafsirkan oleh orang-orang yang berbeda menurut "kacamata"nya masing-masing?

Sebagai contoh: orang Yahudi menyebut orang non-Yahudi sebagai kafir, apakah saya akan marah jika orang Yahudi menyebut saya kafir? Sama sekali saya tidak akan marah karena kenyataannya saya bukan Yahudi.

Demikian juga jika umat muslim menyebut saya kafir karena saya non-muslim, apakah saya harus marah? Sama sekali tidak karena kenyataannya saya memang bukan muslim.

Bagaimana jika seandainya sesama umat Kristen menyebut saya kafir, apakah saya harus marah karena kami seagama? Mengapa saya harus marah? Jika dia menyebut saya demikian, dialah yang sebenarnya bermasalah dengan dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun