Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menyesalkan Pernyataan Mendikbud Terkait Kasus Guru Ditantang Murid di Gresik

12 Februari 2019   16:38 Diperbarui: 12 Februari 2019   21:14 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang guru memang harus selalu introspeksi dan mengevaluasi dirinya sendiri agar dapat menjadi sosok yang patut untuk ditiru dan digugu. Tetapi dalam kasus guru Nur Kalim seorang honorer bergaji Rp 450.000/bulan, rasanya kata-kata seperti itu waktunya kurang tepat untuk diucapkan. Apakah Nur Kalim tidak tampil berwibawa dan disegani?

Ketika saya masih guru honorer dengan gaji Rp 475.000/bulan, saya sudah berusaha untuk tampil menyakinkan, disiplin dan tegas. Tetapi stigma honorer itu sepertinya terlalu melekat kuat. 

Apalagi jika siswa dan orangtua mengetahui status kita? Terkadang jika bertemu dengan siswa dan orangtua yang songong, itu sangat menyakitkan. "Baru menjadi honorer saja pun sudah sok-sok tegas dan disiplin", kata beberapa orangtua di depan anaknya sendiri.

Maksud saya, apapun ceritanya, kasus merokok di kelas dan menantang guru berkelahi adalah pelanggaran berat yang harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya tanpa menghancurkan masa depan si anak tetapi juga tidak meremehkan sang guru.

Pihak sekolah, orangtua, tokoh agama, tokoh masyarakat, KPAI, pemerintah dan semua pihak terkait harus bekerja secara bersama-sama sehingga tidak ada lagi guru yang diancam, dikeroyok atau dilecehkan siswa dan orangtua atau oleh KPAI. Demikian juga dengan siswa tidak ada lagi yang dianiaya atau dilecehkan guru dengan alasan apapun.

(RS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun