Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengenai Propaganda Rusia dan Jokowi yang Semakin Tegas Melawan Hoaks

7 Februari 2019   07:19 Diperbarui: 7 Februari 2019   09:42 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi : Sindonews)

Harus diakui bahwa gaya komunikasi Capres Jokowi belakangan ini cenderung lebih tegas dan keras. Hal tersebut dianggap wajar karena selama ini beliau selalu dipojokkan oleh lawan politiknya dengan berbagai konten hoaks seperti tuduhan kriminilasi ulama dan tidak membela Islam, terlibat PKI, penganut Kristen hingga masalah tenaga kerja asing.

Menyikapi serangan membabi buta seperti itu, Jokowi tidak mau tinggal diam. Beliau menyebutkan strategi seperti itu merupakan "Propaganda Rusia" yang berpotensi memecah-belah masyarakat dan mengancam keutuhan NKRI dan itu harus dilawan.

Sebagi bentuk perlawanan, setidaknya dua kali Jokowi menyinggung "Propaganda Rusia":

Yang pertama adalah saat Jokowi berpidato dalam acara deklarasi Forum Alumni Jawa Timur di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Sabtu (2/2). Jokowi mengatakan:

"Problemnya adalah ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia! Yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoaks, ini yang segera harus diluruskan Bapak-Ibu sebagai intelektual," kata Jokowi.

Walaupun Jokowi menyebut hal itu dilakukan oleh salah satu tim sukses, tetapi secara gamblang beliau tidak menyebutkan tim sukses yang dimaksud.

Yang kedua, saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, pada hari Minggu (3/2/2019), Jokowi kembali mengatakan:

"Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi

Rupanya pernyataan Jokowi ini membuat gerah kubu Tim Prabowo-Sandi. Dikutip dari Beritasatu.com (4/2/2019), bahkan Fadli Zon berencana akan melaporkan Jokowi atas pernyataan tersebut. 

Tetapi Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli mengatakan, Fadli Zon dan Tim Prabowo Sandi masuk jebakan batman Jokowi.

"Jokowi tidak menyebut siapa pihak yang menggunakan 'propaganda Rusia' namun dengan kepanikan Fadli Zon dan Tim Prabowo-Sandi sampai mau melaporkan Jokowi tanpa sadar mereka mengaku sebagai pihak yang memakai strategi itu, mereka sebagai pihak yang tersindir, Fadli Zon dan Tim Prabowo Sandi masuk dalam 'jebakan batman' Jokowi," kata Guntur Romli.

Tidak hanya Tim Prabowo-Sandi bahkan Kedutaan Besar Rusia di Indonesia melalui akun Twitter resminya, @RsEmbJakarta pada Senin (4/2/2019), bahwa mereka tidak ikut dengan Pilpres di Indonesia.

"Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan "propaganda Rusia" oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut.

Sebagaimana diketahui istilah "propaganda Rusia" direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tulis Kedutaan Besar Rusia.

Menanggapi kicauan itu, Fadli Zon merasa di atas angin dan menuliskan permintaan maafnya kepada Kedutaan Besar Rusia melalui akun Twitternya @fadlizon

"Mohon maaf atas pernyataan presiden @jokowi yg grasa grusu," tulis Fadli Zon singkat.

Fadli Zon menuduh Jokowi grasa-grusu mengingatkan kita kepada Prabowo yang mengakui dirinya grasa-grusu saat menyikapi kasus hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet.

Fadli Zon tidak menyimak bahwa bahwa twit Kedutaan Besar Rusia hanya ingin menegaskan bahwa "Propaganda Rusia" bukan produk Rusia tetapi hanya sebuah istilah yang digunakan pada pemilu 2016 di Rusia.

Tetapi apapun polemik yang timbul kemudian setelah Jokowi berbicara mengenai "Propaganda Rusia", satu hal yang layak diapresiasi adalah keberanian Jokowi yang semakin tegas melawan semua konten hoaks yang ditujukan kepadanya oleh para lawan politiknya yang menggunakan cara-cara yang tidak bermartabat.

(RS/dari berbagai sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun