Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

[Renungan Tengah Malam] Dua Tingkatan Pemikiran

15 Januari 2019   23:13 Diperbarui: 7 Juli 2021   18:00 2031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua Tingkatan Pemikiran (Foto ilustrasi : barb3ta.files)

Pada ayat ke-8 disebutkan: 

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Ternyata rancangan dan jalan TUHAN berbeda dengan rancangan dan jalan manusia. Itu sangat jelas. Pemikiran manusia hanya "sejauh mata memandang" (sangat terbatas) sementara pemikiran TUHAN melampaui batasan ruang dan waktu (tidak terbatas).

Bahkan pada ayat ke-9 dijelaskan bahwa ada perbedaan yang sangat jauh antara tingkatan pemikiran TUHAN dan tingkatan pemikiran manusia dan jaraknya seperti tingginya langit dan bumi.:

Baca juga : Renungan Manusia 2 - Kopit Lagi Kopit Lagi... Vaksin?

Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Dan hal itu adalah sesuatu yang sangat logis. Manusia merupakan hasil rancangan TUHAN sementara TUHAN bukan hasil rancangan manusia. Manusia adalah ciptaan TUHAN sedangkan TUHAN jelas bukan ciptaan manusia.

Jadi manusia harus menyadari sepenuhnya bahwa sehebat apapun pemikiran manusia belum ada apa-apanya dihadapan TUHAN untuk itu tidak perlu ada yang disombngkan. Dan seharusnya hendaklah pemikiran manusia itu digunakan untuk kemuliaan TUHAN bukan untuk menghujat TUHAN.

Karena sesungguhnya manusia itu dirancang untuk untuk menikmati damai sejahtera dengan hari depan yang penuh harapan, seperti tertulis dalam ayat berikut ini:

Yeremia 29:11,12

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun