Pada ayat ke-8 disebutkan:Â
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Ternyata rancangan dan jalan TUHAN berbeda dengan rancangan dan jalan manusia. Itu sangat jelas. Pemikiran manusia hanya "sejauh mata memandang" (sangat terbatas) sementara pemikiran TUHAN melampaui batasan ruang dan waktu (tidak terbatas).
Bahkan pada ayat ke-9 dijelaskan bahwa ada perbedaan yang sangat jauh antara tingkatan pemikiran TUHAN dan tingkatan pemikiran manusia dan jaraknya seperti tingginya langit dan bumi.:
Baca juga :Â Renungan Manusia 2 - Kopit Lagi Kopit Lagi... Vaksin?
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Dan hal itu adalah sesuatu yang sangat logis. Manusia merupakan hasil rancangan TUHAN sementara TUHAN bukan hasil rancangan manusia. Manusia adalah ciptaan TUHAN sedangkan TUHAN jelas bukan ciptaan manusia.
Jadi manusia harus menyadari sepenuhnya bahwa sehebat apapun pemikiran manusia belum ada apa-apanya dihadapan TUHAN untuk itu tidak perlu ada yang disombngkan. Dan seharusnya hendaklah pemikiran manusia itu digunakan untuk kemuliaan TUHAN bukan untuk menghujat TUHAN.
Karena sesungguhnya manusia itu dirancang untuk untuk menikmati damai sejahtera dengan hari depan yang penuh harapan, seperti tertulis dalam ayat berikut ini:
Yeremia 29:11,12
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.